BMKG Bandung: Potensi Rukyatul Hilal Syawal 1446 H Lebih Besar pada Minggu, 30 Maret 2025
BMKG Bandung: Potensi Rukyatul Hilal Syawal 1446 H Lebih Besar pada Minggu, 30 Maret 2025
Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung memperkirakan bahwa hilal, sebagai penanda awal bulan Syawal 1446 Hijriah, memiliki potensi lebih besar untuk teramati pada hari Minggu, 30 Maret 2025, dibandingkan dengan hari Sabtu, 29 Maret 2025.
Kepala Stasiun BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa berdasarkan perhitungan astronomi dan data prakiraan cuaca, kondisi pada hari Minggu lebih mendukung untuk pelaksanaan rukyatul hilal.
"Berdasarkan data hilal awal Syawal 1446 H pada 29 dan 30 Maret 2025 M tersebut, dan data rekor Hilal oleh BMKG, keilmuan astronomi, serta data prakiraan cuaca, maka hilal awal Syawal 1446 H di Kota Bandung tidak akan teramati pada 29 Maret 2025, namun berpotensi teramati pada 30 Maret 2025," ujar Teguh Rahayu dalam keterangannya, Jumat (28/3/2025).
Data Hilal dan Pertimbangan Cuaca
Perbedaan potensi keterlihatan hilal antara kedua hari tersebut didasarkan pada beberapa faktor utama:
- Tinggi Hilal: Pada Sabtu, 29 Maret 2025, tinggi hilal di Bandung diperkirakan -1 derajat 53,89 menit. Angka negatif ini menunjukkan bahwa hilal masih berada di bawah ufuk saat matahari terbenam, sehingga sulit atau bahkan tidak mungkin untuk diamati.
- Elongasi: Elongasi, yaitu jarak sudut antara bulan dan matahari, pada hari Sabtu adalah 1 derajat 3,69 menit. Nilai ini juga tergolong kecil, semakin menyulitkan pengamatan.
- Fraksi Iluminasi: Fraksi iluminasi atau persentase permukaan bulan yang terkena cahaya matahari pada hari Sabtu hanya 0,03 persen. Artinya, bulan akan tampak sangat tipis dan redup.
- Umur Bulan: Umur bulan pada hari Sabtu adalah -0,03 jam. Ini berarti bulan baru belum terbentuk secara sempurna.
Sebaliknya, pada Minggu, 30 Maret 2025, data menunjukkan kondisi yang lebih mendukung:
- Tinggi Hilal: Tinggi hilal mencapai 9 derajat 14,33 menit, yang berarti hilal sudah berada di atas ufuk dan lebih mudah diamati.
- Elongasi: Elongasi meningkat menjadi 14 derajat 18,85 menit, yang memberikan jarak yang lebih baik antara bulan dan matahari.
- Fraksi Iluminasi: Fraksi iluminasi naik menjadi 1,40 persen, membuat bulan tampak lebih jelas.
- Umur Bulan: Umur bulan bertambah menjadi 23,96 jam, menandakan bulan baru sudah terbentuk dengan lebih baik.
Selain data astronomi, BMKG juga mempertimbangkan faktor cuaca. Prakiraan cuaca dari Stasiun Klimatologi Jawa Barat menunjukkan bahwa pada Sabtu, 29 Maret 2025, Kota Bandung berpotensi mengalami hujan sedang pada siang hari (13:00 – 19:00 WIB). Kondisi ini dapat menghalangi pengamatan hilal.
Pengamatan Hilal oleh BMKG
BMKG Stasiun Geofisika Bandung berencana melakukan pengamatan hilal di Rooftop Stasiun Geosfisika Bandung pada Sabtu, 29 Maret 2025. Pengamatan ini menggunakan teleskop atau teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.
Hasil pengamatan hilal ini akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan awal bulan Syawal 1446 H.
Penentuan awal bulan Syawal ini sangat penting bagi umat Islam dalam menentukan Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Berdasarkan amanat UU No 31 Tahun 2009, Stasiun Geofisika Bandung akan menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam.