Banjir Bekasi: Tanpa Korban Jiwa, namun RSUD Terdampak dan Evakuasi Dilakukan
Banjir Bekasi: Tanpa Korban Jiwa, namun RSUD Terdampak dan Evakuasi Dilakukan
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, memberikan konfirmasi resmi terkait situasi banjir yang melanda Kota Bekasi. Berdasarkan laporan yang diterimanya dari Wali Kota Tri Adhianto, Wamendagri memastikan hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana alam tersebut. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Wamendagri Bima Arya saat diwawancarai di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pondok Gede pada Rabu, 5 Maret 2025. Meskipun tidak ada korban jiwa, situasi darurat tetap memerlukan penanganan segera mengingat dampak banjir terhadap fasilitas kesehatan.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah terendamnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bekasi akibat banjir. Kondisi ini mengakibatkan perlunya evakuasi pasien dan upaya penyelamatan fasilitas medis. Wamendagri Bima Arya menjelaskan adanya catatan khusus terkait pasien yang membutuhkan evakuasi dari RSUD yang terdampak banjir. Proses evakuasi ini menjadi prioritas utama guna memastikan keselamatan dan kelancaran perawatan pasien. Kecepatan tanggap dan koordinasi yang efektif antara pihak terkait menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan evakuasi ini. Wamendagri memberikan apresiasi yang tinggi kepada Wali Kota Tri Adhianto atas respon cepat dan langkah-langkah strategis yang telah diambil untuk memastikan evakuasi berjalan lancar dan tertib. Langkah-langkah tersebut meliputi pengelompokan korban berdasarkan kondisi kesehatan, dengan prioritas khusus untuk pasien yang membutuhkan penanganan medis darurat, pasien yang sedang menjalani operasi, dan lainnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Tri Adhianto melaporkan bahwa tujuh dari dua belas kecamatan di Kota Bekasi terdampak banjir. Kecamatan-kecamatan yang terdampak meliputi:
- Jatiasih
- Bekasi Selatan
- Bekasi Timur
- Bekasi Utara
- Bantar Gebang
- Pondok Gede
- Rawa Lumbu
Lima kecamatan lainnya, yaitu Jati Sampurna, Bekasi Barat, Medan Satria, Mustika Jaya, dan Pondok Melati, dilaporkan terbebas dari dampak banjir. Data ini menunjukkan cakupan wilayah yang terdampak banjir di Kota Bekasi. Meskipun tidak semua wilayah terdampak, penanganan banjir tetap menjadi prioritas utama pemerintah daerah untuk meminimalisir kerugian dan dampak yang lebih luas terhadap masyarakat.
Kecepatan respons pemerintah daerah dan koordinasi antar instansi menjadi faktor penting dalam penanganan banjir di Kota Bekasi. Keberhasilan dalam mencegah korban jiwa menjadi bukti efektifitas strategi penanganan bencana yang diterapkan. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam pemulihan infrastruktur dan memastikan layanan kesehatan tetap berjalan normal pasca banjir. Ke depan, perbaikan sistem peringatan dini dan pengelolaan daerah rawan banjir perlu menjadi fokus utama guna meminimalisir dampak bencana serupa di masa mendatang.