Gempa Myanmar Guncang Thailand, KBRI Bangkok Siagakan Hotline Darurat untuk WNI
KBRI Bangkok Aktifkan Layanan Darurat Pasca Gempa Kuat di Myanmar
Menyusul gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar dan getarannya terasa hingga Thailand, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok sigap membuka saluran telepon darurat (hotline) khusus untuk melayani warga negara Indonesia (WNI) yang membutuhkan bantuan. Langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap potensi dampak gempa yang mungkin dirasakan oleh WNI di wilayah Thailand, khususnya di Bangkok dan sekitarnya.
KBRI Bangkok melalui akun media sosial Instagram resminya mengumumkan bahwa WNI yang memerlukan bantuan terkait gempa dapat menghubungi hotline perlindungan KBRI di nomor +66-92-903-1103. Selain hotline darurat, KBRI juga menyediakan nomor kontak penting lainnya untuk layanan konsuler di +662-252-3135 dan layanan paspor RI di +66-95-227-3995.
"Kami mengimbau seluruh WNI di Thailand untuk tetap tenang dan terus memantau informasi resmi terkait gempa dari pemerintah Thailand," demikian pernyataan resmi KBRI Bangkok.
Pemerintah Thailand Siaga, KBRI Koordinasi untuk Keselamatan WNI
Sebagai langkah antisipasi, otoritas metropolitan Bangkok telah mengaktifkan hotline darurat 1555 melalui akun Facebook resmi mereka. Hotline ini berfungsi untuk menerima laporan dari masyarakat yang terdampak gempa, termasuk informasi mengenai korban luka atau mereka yang mungkin terjebak di dalam bangunan.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai WNI di Thailand atau Myanmar yang menjadi korban jiwa akibat gempa. Meskipun demikian, Kemlu terus berkoordinasi dengan KBRI Bangkok dan otoritas terkait untuk memastikan keselamatan dan keamanan seluruh WNI di wilayah terdampak.
Dampak Gempa dan Upaya Tanggap Darurat
Gempa dengan magnitudo 7,7 tersebut berpusat sekitar 13 kilometer arah utara-barat laut Kota Sagaing, Myanmar, dan terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Getaran gempa terasa kuat di wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk ibu kota Bangkok. Sejumlah laporan media lokal mengindikasikan kerusakan infrastruktur di Mandalay, Myanmar, termasuk runtuhnya Old Sagaing Bridge yang menyebabkan terputusnya akses antara Mandalay dan Sagaing. Pemerintah Myanmar telah menetapkan status darurat bencana.
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, telah menetapkan Bangkok sebagai zona darurat dan menginstruksikan seluruh pihak terkait untuk segera memobilisasi operasi tanggap bencana. Prioritas utama adalah memastikan keselamatan warga dan meminimalkan dampak kerusakan akibat gempa.
KBRI Bangkok terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada WNI yang mungkin terdampak. WNI di Thailand diimbau untuk tetap waspada, mengikuti arahan dari pemerintah setempat, dan segera menghubungi hotline KBRI jika membutuhkan bantuan.
Berikut adalah daftar tindakan yang disarankan untuk WNI di Thailand:
- Tetap Tenang: Jangan panik dan ikuti instruksi dari otoritas setempat.
- Pantau Informasi: Dapatkan informasi terbaru mengenai gempa dari sumber-sumber resmi.
- Hubungi KBRI: Jika membutuhkan bantuan, segera hubungi hotline KBRI Bangkok di +66-92-903-1103.
- Siapkan Tas Siaga: Siapkan tas berisi perlengkapan penting seperti air minum, makanan ringan, obat-obatan, dan dokumen penting.
- Hindari Bangunan Rusak: Jauhi bangunan yang terlihat retak atau rusak akibat gempa.
Dengan kesiapsiagaan dan kerjasama yang baik, diharapkan dampak gempa dapat diminimalkan dan seluruh WNI di Thailand dapat tetap aman dan terlindungi.