Puncak Arus Mudik Lebaran 2025: Tol Trans Jawa Padat, Bandara Soetta Dipadati Pemudik, Whoosh Jadi Pilihan Keluarga
Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 Terjadi Hari Ini
Arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025 mencapai puncaknya pada hari ini, H-3 Lebaran, dengan peningkatan signifikan volume kendaraan di jalan tol dan bandara. Pemudik yang telah memulai liburan memanfaatkan hari ini untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman.
Rekayasa Lalu Lintas One Way Nasional Diberlakukan
Guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas, Korlantas Polri bersama Jasa Marga menerapkan rekayasa lalu lintas one way nasional di Tol Trans Jawa, mulai dari KM 70 Tol Japek hingga KM 414 Kalikangkung. Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, memantau langsung situasi di Gerbang Tol Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Saat ini, tercatat 8.500 kendaraan melintas per jam. Dengan diberlakukannya one way nasional, kami mencatat angka yang sama, yaitu 8.500 kendaraan per jam," ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
Jumlah kendaraan yang melintas per jam keluar dari Jakarta mengindikasikan bahwa hari ini merupakan puncak arus mudik Lebaran 2025. Volume kendaraan telah melampaui parameter yang ditetapkan untuk one way lokal.
"Dengan jumlah kendaraan mencapai 8.500 per jam, kami dapat memastikan bahwa ini adalah puncak arus mudik," tegasnya.
Bandara Soetta Catat Lonjakan Penumpang
Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) juga mengalami lonjakan penumpang signifikan. Hingga siang hari ini, tercatat 178 ribu pemudik terbang melalui Bandara Soetta.
"Sesuai prediksi, hari Kamis dan Jumat menjadi puncak arus mudik. Kemarin, jumlah penumpang mencapai 174 ribu, dan hari ini meningkat menjadi sekitar 178 ribu," kata Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Ronald Sipayung.
Kombes Ronald menambahkan bahwa pos terpadu layanan mudik telah didirikan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban di Bandara Soetta. Pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi sesuai rencana pengamanan.
Kereta Cepat Whoosh Jadi Alternatif Favorit
Bagi sebagian pemudik, kereta cepat Whoosh menjadi pilihan utama untuk menghindari kemacetan dan mempersingkat waktu perjalanan. Syifa, seorang pemudik yang membawa dua anak balita, memilih Whoosh menuju Bandung karena alasan praktis.
"(Naik Whoosh) lebih cepat. Apalagi bawa toddler gini, nggak sama suami pula pulangnya. Jadi biar anak nggak kelamaan di perjalanan, kan toddler bosenan, takutnya kalau kelamaan bisa ngambek di jalan," ujar Syifa di Stasiun Kereta Cepat Whoosh Halim.
Farhan, pemudik lainnya, juga memilih Whoosh karena membawa bayi berusia tiga bulan. Ia ingin memastikan perjalanan yang nyaman dan cepat bagi sang buah hati.
"Biar cepat, karena bawa bayi. Supaya nyaman, cepat sampainya, jadi nggak rewel, kasian kalau lama," kata Farhan.
Farhan biasanya menggunakan jasa travel ke Ujung Berung, Bandung. Namun, karena waktu libur yang terbatas dan informasi mengenai puncak arus mudik, ia memutuskan untuk beralih ke kereta cepat.
"Biasanya travel, cuma kan tahun ini liburnya mepet banget sama Lebaran, baca berita puncak arus mudik hari ini, udah gitu sekarang punya bayi, ya udah jadi untuk hindari macet makanya naik kereta cepat, karena kalau puncak mudik pasti macet kan," jelasnya.