IHSG Melonjak Tajam, Didorong Kenaikan Saham Bank dan Sentimen Positif Regional
IHSG Rebound Signifikan, Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 5 Maret 2025, ditutup dengan kinerja positif yang signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami rebound tajam, melesat 150,99 poin atau 2,37 persen dan berakhir di level 6.531,39. Penguatan ini menandai perkembangan yang menggembirakan setelah beberapa hari perdagangan sebelumnya. Sejak awal sesi perdagangan, IHSG telah menunjukkan tren kenaikan yang konsisten, bergerak di zona hijau dan mencapai level 6.500-an pada sesi pertama. Momentum positif ini berlanjut hingga penutupan perdagangan, dengan IHSG sempat menyentuh titik tertinggi di 6.570,82.
Kenaikan IHSG hari ini didorong oleh sejumlah faktor, termasuk penguatan kinerja saham-saham perbankan dan sentimen positif dari pasar regional. Saham-saham perbankan, yang merupakan komponen utama dalam komposisi IHSG, menunjukkan performa yang luar biasa. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), misalnya, mengalami kenaikan signifikan sebesar 4,63 persen, ditutup pada level 3.840. Demikian pula, Bank Central Asia (BBCA) juga mencatat kenaikan sebesar 1,69 persen, mencapai level 9.000. Kenaikan saham-saham perbankan ini memberikan kontribusi besar terhadap penguatan IHSG secara keseluruhan. Selain sektor perbankan, saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) juga mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan, yaitu 4,35 persen, ditutup di level 2.160.
Meskipun demikian, tidak semua saham mengalami kenaikan. Beberapa saham justru mengalami penurunan yang cukup signifikan, termasuk Sinergi Multi Lestarindo (SMLE) yang turun 12,28 persen ke level 100, Lima Dua Lima Tiga (LUCY) turun 9,78 persen ke level 83, dan Menn Teknologi Indonesia (MENN) turun 8,82 persen ke level 31. Saham-saham ini menjadi top losers dan sedikit menghambat laju kenaikan IHSG. Secara keseluruhan, dari total saham yang diperdagangkan, 424 saham berada di zona hijau, 182 saham di zona merah, dan 191 saham stagnan. Nilai transaksi harian mencapai Rp 13,32 triliun dengan volume 21,70 miliar saham.
Sentimen positif juga datang dari pasar saham regional. Indeks-indeks utama di Asia, seperti Shanghai Komposit (+0,53 persen), Nikkei 225 (+0,16 persen), Strait Times (+0,2 persen), dan Hang Seng (+2,84 persen), juga ditutup di zona hijau. Penguatan di pasar regional ini memberikan dukungan terhadap sentimen investor domestik dan berkontribusi pada kenaikan IHSG.
Penguatan Rupiah
Selain penguatan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menunjukkan kinerja positif. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,81 persen (132,5 poin) di level Rp 16.312,5 per dolar AS. Kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menunjukkan penguatan rupiah, berada di level Rp 16.371 per dolar AS, dibandingkan dengan Rp 16.443 pada hari sebelumnya. Penguatan rupiah ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.
Kesimpulannya, pergerakan IHSG dan rupiah pada Rabu, 5 Maret 2025, menunjukkan kinerja pasar yang positif, didorong oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Penguatan IHSG yang signifikan dan penguatan nilai tukar rupiah mengindikasikan sentimen pasar yang optimis terhadap prospek perekonomian Indonesia.