Gempa Dahsyat Landa Myanmar: Menara Kontrol Bandara Runtuh, Negara Minta Bantuan Internasional

Gempa Bumi Magnitudo 7,7 Guncang Myanmar, Picu Kehancuran dan Permintaan Bantuan Internasional

Myanmar dilanda gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 7,7 yang mengguncang wilayah tengah negara tersebut. Guncangan kuat ini tidak hanya dirasakan di Myanmar, tetapi juga meluas hingga ke negara tetangga seperti Thailand dan China. Dampak terparah dilaporkan terjadi di Naypyitaw, ibu kota Myanmar, dan sekitarnya.

Menurut laporan dari Yangon Times, menara pengawas lalu lintas udara di Bandara Naypyitaw runtuh akibat gempa. Insiden tragis ini mengakibatkan seluruh personel yang bertugas di dalam menara tersebut meninggal dunia. Akibatnya, operasional di Bandara Naypyitaw dan Bandara Mandalay dihentikan sementara waktu. Informasi ini dikonfirmasi oleh sumber dari junta militer yang saat ini berkuasa di Myanmar, seperti dikutip dari The Straits Times.

Selain menara pengawas bandara, beberapa gedung kementerian di Naypyitaw juga dilaporkan mengalami kerusakan parah. Gedung Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja termasuk di antara bangunan yang runtuh, menewaskan sejumlah besar orang, termasuk sekretaris tetap Kementerian Tenaga Kerja dan beberapa pejabat asing. Jumlah korban jiwa akibat runtuhnya gedung-gedung ini masih terus bertambah.

Di Aung Ban, sebuah kota di Negara Bagian Shan, sebuah hotel dilaporkan hancur menjadi puing-puing akibat gempa. Insiden ini mengakibatkan dua orang tewas tertimbun reruntuhan. Tim penyelamat masih terus berupaya mencari korban yang mungkin masih terjebak di bawah reruntuhan hotel.

Saat gempa terjadi, sekelompok wartawan sedang berada di Museum Nasional di Naypyitaw. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana langit-langit museum runtuh dan puing-puing berjatuhan saat bangunan itu berguncang hebat. Staf museum berlarian keluar gedung dengan panik, beberapa di antaranya terlihat gemetar dan menangis. Sebagian lainnya berusaha menghubungi keluarga dan kerabat mereka untuk memastikan keselamatan.

Infrastruktur jalan di sekitar Naypyitaw juga mengalami kerusakan parah akibat gempa. Jalan-jalan di dekat Museum Nasional dilaporkan retak dan tertekuk, menghambat akses ke rumah sakit-rumah sakit utama di kota tersebut. Salah satu rumah sakit terbesar di Naypyitaw kewalahan menangani banyaknya korban luka yang berdatangan.

Menanggapi situasi darurat ini, junta militer Myanmar segera menetapkan status keadaan darurat di setidaknya enam wilayah yang terdampak gempa. Langkah ini diambil untuk mempercepat proses penanganan bencana dan penyaluran bantuan kepada para korban. Junta militer juga mengajukan permohonan bantuan kemanusiaan internasional, sebuah langkah yang jarang dilakukan oleh pemerintah Myanmar.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa pusat gempa berada sekitar 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar, dengan kedalaman 10 kilometer dari permukaan bumi. Kedalaman yang relatif dangkal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gempa tersebut terasa sangat kuat dan menimbulkan kerusakan yang meluas.

Berikut adalah rangkuman kerusakan yang terjadi akibat gempa:

  • Menara pengawas lalu lintas udara di Bandara Naypyitaw runtuh.
  • Gedung Kementerian Luar Negeri runtuh.
  • Gedung Kementerian Tenaga Kerja runtuh.
  • Hotel di Aung Ban runtuh.
  • Kerusakan infrastruktur jalan di Naypyitaw.
  • Museum Nasional di Naypyitaw mengalami kerusakan.

Bencana gempa bumi ini merupakan pukulan berat bagi Myanmar, yang saat ini juga tengah menghadapi berbagai tantangan politik dan ekonomi. Bantuan kemanusiaan internasional sangat dibutuhkan untuk membantu para korban dan memulihkan infrastruktur yang rusak.