Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Erupsi Empat Kali dalam Semalam

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Status Waspada Diberlakukan

Lumajang, Jawa Timur - Gunung Semeru, gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan mengalami empat kali erupsi pada Sabtu pagi, 29 Maret 2025. Serangkaian erupsi ini memicu kolom abu yang membubung tinggi, memaksa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengeluarkan peringatan dan rekomendasi kepada masyarakat setempat.

Rincian Erupsi

Berdasarkan catatan dari Pos Pengamatan Gunung Semeru, erupsi pertama terjadi pada pukul 04.46 WIB dengan ketinggian kolom letusan mencapai 800 meter di atas puncak gunung. Selang beberapa menit, tepatnya pukul 04.52 WIB, erupsi kedua terjadi dengan ketinggian kolom letusan yang sama.

Erupsi ketiga tercatat pada pukul 06.44 WIB, dengan kolom letusan mencapai 600 meter di atas puncak. Kolom abu pada erupsi ini teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal yang mengarah ke timur laut.

Erupsi terakhir terjadi pada pukul 08.06 WIB, menghasilkan kolom abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak. Erupsi ini terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 148 detik.

Berikut adalah rincian erupsi Gunung Semeru:

  • 04.46 WIB: Erupsi pertama, tinggi kolom 800 meter di atas puncak
  • 04.52 WIB: Erupsi kedua, tinggi kolom 800 meter di atas puncak
  • 06.44 WIB: Erupsi ketiga, tinggi kolom 600 meter di atas puncak, abu berwarna putih ke kelabu, arah timur laut
  • 08.06 WIB: Erupsi keempat, tinggi kolom 500 meter di atas puncak, amplitudo maksimum 23 mm, durasi 148 detik

Peringatan dan Rekomendasi PVMBG

Merespon peningkatan aktivitas Gunung Semeru, PVMBG mengeluarkan serangkaian rekomendasi yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Rekomendasi ini bertujuan untuk meminimalisir risiko dan melindungi masyarakat dari potensi bahaya.

Berikut adalah rekomendasi PVMBG:

  • Zona Tenggara Besuk Kobokan: Tidak melakukan aktivitas di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak, khususnya dalam radius 8 kilometer, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar.
  • Sempadan Sungai: Tidak melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Area ini rentan terhadap aliran lahar dan awan panas.
  • Radius Kawah/Puncak: Tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena berpotensi terkena lontaran batu pijar.

PVMBG juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di:

  • Besuk Kobokan
  • Besuk Bang
  • Besuk Kembar
  • Besuk Sat

Potensi lahar juga perlu diwaspadai di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Dampak dan Imbauan

Kolom abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal yang mengarah ke timur laut. Masyarakat di daerah sekitar dianjurkan untuk menggunakan masker guna menghindari dampak buruk dari abu vulkanik terhadap pernapasan dan kesehatan.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan PVMBG. Informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Semeru dapat diperoleh melalui sumber-sumber resmi.

Dengan kondisi aktivitas vulkanik yang masih tinggi, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk meminimalisir dampak negatif dari erupsi Gunung Semeru.