Insiden di Pelabuhan Merak: Jembatan Garbarata Terlepas, Dua Pemudik Terjatuh ke Laut Saat Hendak Menuju Sumatera

Insiden di Pelabuhan Merak: Jembatan Garbarata Terlepas, Dua Pemudik Terjatuh ke Laut Saat Hendak Menuju Sumatera

CILEGON, Banten - Suasana mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, diwarnai insiden yang cukup menegangkan. Dua orang pemudik pejalan kaki dilaporkan terjatuh ke laut saat hendak memasuki kapal feri KMP Eirene. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 00.25 WIB, di dermaga satu pelabuhan tersebut.

Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, insiden bermula ketika jembatan penghubung (garbarata) antara dermaga dan kapal tiba-tiba terlepas. Akibatnya, kedua pemudik yang sedang antre untuk naik ke kapal kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke laut.

Salah seorang korban, seorang pria, sempat berupaya berpegangan pada pintu masuk kapal sebelum akhirnya terlepas dan jatuh. Sementara korban lainnya, seorang wanita, langsung tergelincir dan jatuh ke laut saat jembatan terlepas. Keduanya jatuh di celah antara dermaga dan badan kapal.

Beruntung, kedua pemudik berhasil diselamatkan dan segera mendapatkan pertolongan medis di posko kesehatan pelabuhan. Setelah diperiksa dan dipastikan tidak mengalami luka serius, keduanya diperbolehkan melanjutkan perjalanan menuju Sumatera dengan kapal feri lainnya.

Ketua Umum DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Ferry), Khoiri Soetomo, mengkonfirmasi kejadian ini. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah memfasilitasi kedua korban agar dapat melanjutkan perjalanan ke kampung halaman mereka dengan selamat. Khoiri juga berharap insiden serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.

"Tadi yang korban pria sudah melanjutkan perjalanan didampingi keluarganya. Semoga ke depannya tidak terjadi lagi kejadian seperti ini," ujar Khoiri.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden ini. ASDP juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keselamatan para pengguna jasa penyeberangan.

Shelvy mengimbau kepada seluruh pemudik untuk selalu berhati-hati saat proses embarkasi ke kapal, tidak berdesakan, dan selalu mengikuti arahan petugas demi kelancaran dan keselamatan bersama.

"Sebagai operator penyeberangan nasional, ASDP senantiasa memprioritaskan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa," kata Shelvy.

"Kami juga terus meningkatkan standar operasional dan fasilitas untuk memastikan pelayanan yang lebih baik, serta memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan lancar bagi seluruh pengguna jasa," sambung Shelvy.

ASDP Tingkatkan Keamanan dan Standar Operasional

Menyusul insiden ini, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berjanji akan meningkatkan standar operasional dan keamanan di seluruh pelabuhan penyeberangan yang dikelolanya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali dan memberikan rasa aman kepada para pemudik.

Beberapa langkah yang akan diambil ASDP antara lain:

  • Pemeriksaan Rutin dan Pemeliharaan Infrastruktur: Melakukan pemeriksaan rutin dan pemeliharaan terhadap seluruh infrastruktur pelabuhan, termasuk jembatan garbarata, dermaga, dan fasilitas lainnya.
  • Peningkatan Pengawasan: Memperketat pengawasan terhadap proses embarkasi dan debarkasi penumpang, serta memastikan petugas selalu siaga untuk memberikan bantuan dan arahan.
  • Sosialisasi Keselamatan: Meningkatkan sosialisasi mengenai keselamatan kepada para pemudik, termasuk melalui pemasangan rambu-rambu dan pengumuman secara berkala.
  • Koordinasi dengan Pihak Terkait: Meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti kepolisian, Basarnas, dan dinas perhubungan, untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik.

ASDP berharap dengan langkah-langkah ini, para pemudik dapat merasa lebih aman dan nyaman saat menggunakan jasa penyeberangan selama periode mudik Lebaran.