Jembatan Sungai Noyo Ambruk, Tiga Daerah di Nias Terisolir
Jembatan Sungai Noyo Ambruk, Tiga Daerah di Nias Terisolir
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, sejak pukul 04.30 WIB Rabu (5/3/2025) mengakibatkan bencana alam yang melumpuhkan akses transportasi antar daerah. Jembatan Sungai Noyo, infrastruktur vital yang menghubungkan Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias, dan Kota Gunungsitoli, ambruk sekitar pukul 09.40 WIB setelah diterjang banjir bandang. Kejadian ini menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian dan mobilitas masyarakat di tiga wilayah tersebut.
Menurut keterangan Aipda Motivasi Gea, Kasi Humas Polres Nias, derasnya arus Sungai Noyo yang meluap akibat hujan lebat menyebabkan kerusakan parah pada jembatan sepanjang 90 meter. Sekitar 60 meter bagian tengah jembatan runtuh, tiang penyangga amblas, dan besi penyangga serta lantai jembatan hanyut terbawa arus. Polisi telah memasang garis polisi dan rambu peringatan di lokasi untuk mencegah kecelakaan. Koordinasi dengan dinas terkait juga telah dilakukan untuk penanganan pasca-bencana dan perbaikan jembatan.
Dampak Robohnya Jembatan:
- Terputusnya Akses Transportasi: Ambruknya Jembatan Sungai Noyo mengakibatkan terputusnya akses utama bagi kendaraan roda dua dan empat yang menghubungkan tiga daerah tersebut. Hal ini menyebabkan isolasi dan kesulitan mobilitas bagi masyarakat.
- Kenaikan Harga Sembako: Gangguan distribusi barang dan jasa diperkirakan menyebabkan lonjakan harga bahan pokok di daerah-daerah yang terisolasi. Kekhawatiran akan kelangkaan bahan kebutuhan pokok, seperti makanan dan minuman, menjadi nyata.
- Potensi Kelangkaan BBM: Akses yang terputus juga berisiko memicu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah terdampak. Pasokan BBM yang terhambat dapat berdampak luas terhadap berbagai sektor, termasuk transportasi dan aktivitas ekonomi lainnya.
- Lumpuhnya Aktivitas Ekonomi: Terhentinya lalu lintas barang dan jasa secara otomatis berdampak negatif terhadap perekonomian daerah. Aktivitas perdagangan dan usaha kecil menengah (UKM) terganggu, mengancam mata pencaharian warga.
Meskipun insiden ini mengakibatkan kerugian materiil yang cukup besar, Aipda Motivasi Gea memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. Upaya pemulihan infrastruktur dan pemulihan ekonomi di wilayah terdampak kini menjadi prioritas utama pemerintah daerah dan aparat terkait. Penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab runtuhnya jembatan juga masih terus dilakukan.
Proses evakuasi dan pengamanan lokasi telah dilakukan oleh pihak kepolisian. Saat ini, fokus utama diarahkan pada upaya penanganan dampak jangka pendek, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dan pencarian solusi alternatif untuk sementara waktu hingga perbaikan jembatan dapat dilaksanakan. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah cepat dan tepat guna meminimalkan kerugian yang lebih besar dan mengembalikan akses transportasi sesegera mungkin.