Kontroversi Higienitas: Penjual Roti Telur di India Abaikan Kehadiran Puluhan Tikus
Kontroversi Higienitas: Penjual Roti Telur di India Abaikan Kehadiran Puluhan Tikus
Sebuah video yang memperlihatkan seorang pedagang kaki lima di India dengan santai menyiapkan roti telur di tengah kerumunan tikus telah memicu perdebatan sengit di media sosial mengenai standar kebersihan makanan di negara tersebut. Video tersebut, yang dengan cepat menjadi viral, menunjukkan kondisi yang jauh dari ideal, di mana puluhan tikus terlihat berkeliaran di sekitar area tempat pedagang tersebut menyiapkan dan menjual makanannya.
Kejadian ini menyoroti perbedaan mencolok dalam persepsi tentang kebersihan dan sanitasi di berbagai belahan dunia. Sementara di banyak negara, kehadiran tikus di tempat makan dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap standar kesehatan dan dapat mengakibatkan penutupan usaha, di beberapa wilayah di India, pandangan terhadap hewan pengerat ini jauh lebih kompleks. Di beberapa daerah, tikus bahkan dianggap suci atau tidak berbahaya, mencerminkan kepercayaan budaya dan agama yang mendalam.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @travelicious_88 menampilkan seorang penjual roti telur kaki lima yang beroperasi di pinggir jalan. Pedagang tersebut terlihat menggunakan peralatan masak sederhana, termasuk wajan yang tampak usang. Proses pembuatan roti telur itu sendiri menjadi sorotan, dengan beberapa netizen mengkritik kurangnya kebersihan dan penggunaan bahan-bahan yang tidak higienis. Namun, yang paling mencolok adalah kehadiran puluhan tikus yang tampak nyaman berkeliaran di sekitar pedagang, bahkan memakan sisa-sisa makanan di dekat kakinya.
Berikut adalah poin-poin yang menjadi perhatian dalam video tersebut:
- Kondisi Peralatan Masak: Wajan yang digunakan terlihat tua dan berkarat, menimbulkan pertanyaan tentang kebersihannya.
- Proses Pembuatan: Pedagang terlihat menggunakan koran dan daun untuk menekan roti telur di atas wajan, bukan spatula yang bersih.
- Lingkungan Sekitar: Area tempat pedagang berjualan dipenuhi sampah dan cangkang telur, menciptakan lingkungan yang tidak higienis.
- Kehadiran Tikus: Puluhan tikus terlihat berkeliaran di sekitar pedagang, memakan sisa-sisa makanan dan berpotensi menyebarkan penyakit.
Reaksi terhadap video ini di media sosial sangat beragam. Banyak netizen yang merasa jijik dan khawatir tentang potensi risiko kesehatan yang terkait dengan makan makanan yang disiapkan di lingkungan seperti itu. Beberapa bahkan menyindir pedagang tersebut, menyebut tikus-tikus itu sebagai "hewan peliharaan"nya. Sementara yang lain fokus pada kondisi peralatan masak yang buruk, bercanda bahwa wajan itu tampak seperti bekas dilindas tank.
Namun, ada juga beberapa netizen yang mencoba memberikan perspektif yang lebih luas, menjelaskan bahwa pandangan terhadap tikus berbeda di berbagai wilayah di India. Beberapa orang menganggap tikus sebagai hewan suci dan tidak berbahaya, sementara yang lain mungkin tidak memiliki sumber daya atau kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan mereka.
Insiden ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran dan pendidikan tentang kebersihan makanan, serta perlunya upaya untuk meningkatkan standar sanitasi di seluruh industri makanan, terutama di sektor informal seperti pedagang kaki lima. Pemerintah dan organisasi kesehatan masyarakat perlu bekerja sama untuk memberikan pelatihan dan dukungan kepada pedagang makanan agar mereka dapat mempraktikkan kebersihan yang baik dan melindungi kesehatan masyarakat.
Video ini bukan satu-satunya contoh kontroversi terkait kebersihan makanan di India. Sebelumnya, video serupa juga viral, menunjukkan dapur warung makan yang dipenuhi tikus. Insiden-insiden ini menyoroti tantangan yang dihadapi India dalam memastikan standar kebersihan makanan yang konsisten di seluruh negeri.