Gempa Myanmar dan Thailand: Palang Merah Singapura Ulurkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 1,84 Miliar

Palang Merah Singapura Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar dan Thailand

Palang Merah Singapura (SRC) merespons cepat tragedi gempa bumi yang mengguncang Myanmar dan Thailand dengan memberikan bantuan kemanusiaan sebesar S$ 150.000, setara dengan Rp 1,84 miliar. Dana ini dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan mendesak para korban yang terdampak bencana.

Bantuan ini akan disalurkan melalui Palang Merah Myanmar dan Palang Merah Thailand, dengan fokus pada penyediaan:

  • Makanan
  • Air bersih
  • Selimut
  • Terpal
  • Perlengkapan kebersihan

Selain bantuan awal ini, SRC juga akan meluncurkan penggalangan dana publik untuk memperluas jangkauan bantuan dan mendukung upaya pemulihan jangka panjang di wilayah yang terkena dampak. Informasi detail terkait penggalangan dana ini akan diumumkan melalui situs web resmi Palang Merah Singapura.

Sekretaris Jenderal dan CEO SRC, Benjamin William, menyampaikan keprihatinannya atas dampak gempa bumi terhadap masyarakat. "Kami sangat prihatin dengan kondisi masyarakat yang terdampak. Banyak yang terluka, kehilangan tempat tinggal, dan sangat membutuhkan bantuan," ujarnya. William juga menyoroti tantangan dalam operasi penyelamatan dan bantuan akibat kerusakan infrastruktur yang meluas. Ia menekankan pentingnya respons kemanusiaan yang cepat dan terkoordinasi.

SRC bekerja sama erat dengan mitra Palang Merah di Myanmar dan Thailand untuk memantau situasi dan menilai kebutuhan di lapangan. SRC siap memberikan bantuan lebih lanjut sesuai dengan perkembangan situasi. Selain itu, SRC juga mengerahkan tim respons kemanusiaan untuk mendukung upaya bantuan di komunitas yang terdampak.

SRC mengaktifkan layanan Restoring Family Links (RFL) untuk membantu warga Singapura yang mencari anggota keluarga mereka yang mungkin terdampak gempa. Layanan ini dapat diakses melalui email [email protected].

Dampak Gempa Bumi dan Upaya Penyelamatan

Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang Myanmar dan Thailand pada hari Jumat, menyebabkan kerusakan parah dan hilangnya nyawa. Gempa dangkal tersebut berpusat di dekat kota Sagaing, Myanmar, diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 6,4 skala Richter.

Gempa bumi tersebut meratakan bangunan, merobohkan jembatan, dan merusak infrastruktur di seluruh wilayah. Bahkan, gedung pencakar langit yang sedang dibangun di Bangkok, ratusan kilometer dari pusat gempa, mengalami kerusakan. Junta penguasa Myanmar melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 694 orang, dengan 1.670 orang lainnya terluka. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan berjalannya upaya penyelamatan.

Myanmar, yang tengah dilanda konflik internal, telah mengeluarkan permohonan bantuan internasional. Respons cepat dari organisasi seperti Palang Merah Singapura sangat penting dalam meringankan penderitaan para korban dan mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terkena dampak.