Kulon Progo Diterjang Bencana: Banjir dan Longsor Melanda Belasan Titik, Ratusan Warga Mengungsi

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (28/3/2025) malam, memicu serangkaian bencana alam yang meresahkan. Banjir dan tanah longsor dilaporkan melanda sedikitnya 19 lokasi yang tersebar di beberapa kapanewon (kecamatan).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mencatat 24 laporan kejadian bencana, dengan dominasi tanah longsor di tujuh desa yang berada di empat kapanewon. Kondisi ini menyebabkan akses jalan tertutup, mengancam keselamatan warga, dan merusak sejumlah bangunan.

Dampak Tanah Longsor dan Pohon Tumbang

Menurut keterangan Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kulon Progo, Akhid Nur Hartono, wilayah yang terdampak longsor meliputi:

  • Kapanewon Kokap: Hargotirto, Hargowilis, Kalirejo
  • Kapanewon Girimulyo: Pendoworejo, Jatimulyo
  • Kapanewon Samigaluh: Sidorejo, Ngargosari

Selain longsor, BPBD juga menerima laporan tentang pohon tumbang yang menghalangi akses jalan di wilayah Kokap dan Girimulyo. Tim gabungan segera diterjunkan untuk melakukan evakuasi, pendataan, dan membuka akses yang terisolasi.

Luapan Sungai Serang Picu Banjir

Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Serang meluap dan merendam sejumlah kawasan, terutama di Giripeni dan Margosari. Perumahan Bumi Progo Sejahtera (BPS) di Margosari menjadi salah satu area terparah, dengan ketinggian air mencapai dua meter. Lebih dari 400 jiwa dari 160 kepala keluarga terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

BPBD Kulon Progo bergerak cepat dengan mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak. Bantuan logistik dan air bersih juga disalurkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi.

Kerusakan Akibat Banjir

Banjir juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur, termasuk sebuah bangunan rumah yang roboh di kawasan BPS. Bangunan yang tidak berpenghuni tersebut terletak di dekat tepi sungai dan terpisah dari kompleks perumahan. Rencananya, bangunan itu akan difungsikan sebagai kantor pemasaran perumahan.

Saat ini, BPBD Kulon Progo masih melakukan asesmen terhadap dampak bencana secara menyeluruh. Pendataan kerusakan dan kerugian terus dilakukan untuk menyusun rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.

BPBD juga telah menyiagakan personel dan peralatan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana susulan. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, relawan, dan masyarakat, terus ditingkatkan untuk mempercepat penanganan bencana dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan.