Adaptasi Program Makan Bergizi Gratis di Semarang Selama Ramadan: Menu Kering dan Distribusi Baru
Adaptasi Program Makan Bergizi Gratis di Semarang Selama Ramadan: Menu Kering dan Distribusi Baru
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Semarang tetap beroperasi selama bulan Ramadan 1444 H, namun dengan penyesuaian signifikan dalam mekanisme distribusi dan komposisi menu makanan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Satuan Pelaksana Program Pangan Gratis (SPPG) Ngaliyan, Julio Ustari Putra, menanggapi arahan dari pemerintah pusat terkait perubahan program selama bulan puasa. Perubahan utama meliputi penggunaan kemasan baru dan penyesuaian menu makanan untuk mengakomodasi kebutuhan selama bulan Ramadan.
Salah satu perubahan paling mencolok adalah penggantian wadah stainless steel dengan goodie bag atau tote bag yang ramah lingkungan. Sistem ini mengharuskan siswa mengembalikan goodie bag setelah makanan dikonsumsi. Untuk menunjang sistem ini, pihak SPPG telah berkoordinasi dengan pihak sekolah agar para wali murid menyediakan tempat makan sendiri bagi anak-anak mereka. Langkah ini bertujuan untuk efisiensi dan keberlanjutan program MBG.
Menu makanan juga mengalami perubahan yang cukup substansial. Mengingat kebutuhan selama bulan puasa, menu MBG kini lebih didominasi oleh makanan kering yang tahan lama hingga waktu berbuka puasa. Beberapa contoh menu yang disajikan meliputi telur, berbagai jenis kue kering, susu, dan kurma. Porsi makanan pun disesuaikan dengan kelompok usia siswa, mengikuti angka kebutuhan gizi (AKG) yang direkomendasikan. Siswa dari tingkat TK hingga kelas 3 SD akan mendapatkan porsi yang lebih kecil dibandingkan siswa kelas 4 SD hingga SMA. Siswa yang lebih besar juga akan menerima tambahan buah-buahan utuh seperti jeruk atau salak.
Sayuran berkuah yang menjadi menu andalan di bulan-bulan sebelumnya telah digantikan dengan alternatif makanan kering yang memiliki kandungan gizi setara. Yang menarik, nasi juga dihilangkan dari menu untuk memberi ruang pada sumber protein seperti telur dan susu, serta asupan buah yang menyehatkan. Pemilihan buah-buahan pun sangat diperhatikan, dengan prioritas pada buah yang higienis, utuh, dan tidak perlu dipotong atau dibuka kemasannya sebelum dikonsumsi.
Proses distribusi makanan ke 14 sekolah penerima manfaat juga telah disesuaikan. Waktu pengiriman bervariasi, bergantung pada kesepakatan dengan pihak sekolah masing-masing. Namun, sebagian besar sekolah (10 dari 14 sekolah) meminta pengiriman dilakukan pada pukul 10.00 WIB. Waktu pengiriman lainnya bervariasi antara pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. Dengan total 2.954 porsi makanan yang disiapkan setiap hari, SPPG memastikan kelancaran program MBG selama Ramadan dengan persiapan yang matang, termasuk penyediaan goodie bag, alat pengemas, dan kendaraan distribusi.
SPPG juga berharap pihak sekolah dapat berperan aktif dalam memastikan makanan hanya dikonsumsi saat waktu berbuka puasa bagi siswa muslim. Sedangkan bagi siswa non-muslim, konsumsi makanan diserahkan pada regulasi dan kebijakan masing-masing sekolah. Dengan berbagai adaptasi ini, program MBG diharapkan tetap memberikan manfaat optimal bagi siswa-siswa di Kota Semarang selama bulan Ramadan.