Pelanggaran Lajur Kanan oleh Bus Bayangi Kelancaran Mudik Lebaran 2025: RSA Soroti Kurangnya Edukasi Keselamatan
Bus 'Lane Hogger' Picu Kekhawatiran Keselamatan di Tengah Pembatasan Truk Mudik Lebaran
Momen mudik Lebaran 2025 diwarnai dengan kekhawatiran baru terkait keselamatan lalu lintas. Di tengah upaya pemerintah membatasi operasional angkutan barang berat, justru muncul fenomena bus yang menjadi lane hogger, atau kendaraan yang secara sengaja melaju lambat di lajur kanan jalan tol. Kondisi ini memicu sorotan dari pengamat keselamatan jalan, yang menilai kurangnya edukasi keselamatan bagi pengemudi bus menjadi salah satu penyebabnya.
Pembatasan operasional angkutan barang dengan sumbu tiga atau lebih, termasuk truk gandeng dan pengangkut bahan galian serta bangunan, diberlakukan mulai 24 Maret hingga 8 April 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk memperlancar arus mudik dan balik Lebaran. Namun, efektivitas kebijakan ini dipertanyakan dengan munculnya perilaku mengemudi yang membahayakan dari pengemudi bus.
Rio Octaviano dari Road Safety Association (RSA) mengungkapkan keprihatinannya terkait fenomena ini. "Pemerintah memberlakukan pelarangan truk melintas selama 16 hari demi kelancaran lalu lintas mudik. Namun, bagaimana dengan upaya pengaturan perilaku berkendara?" ujarnya dalam keterangan tertulis.
RSA menyoroti temuan di lapangan yang menunjukkan beberapa bus, bahkan yang memiliki logo instansi pemerintah, kerap mendominasi lajur paling kanan jalan tol. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah edukasi dan pembekalan perilaku berkendara yang aman telah diberikan saat seremonial pelepasan bus mudik.
"Keselamatan jalan tidak dapat dilihat secara parsial, harus dipandang secara komprehensif. Salah satu aspek dominan adalah perilaku berkendara," tegas Rio. Ia menyarankan kerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memanfaatkan rekaman CCTV dalam mengidentifikasi pelanggaran. Meskipun CCTV idealnya berfungsi sebagai alat pencegahan, rekaman tersebut dapat memberikan bukti konkret terkait perilaku lane hogging oleh bus.
Dampak Negatif Lane Hogging Bus Terhadap Keselamatan Pengendara Lain
Praktik lane hogging oleh bus di lajur kanan dinilai sangat berbahaya bagi pengendara lain, terutama kendaraan yang lebih kecil. Ukuran bus yang besar menghalangi visibilitas pengendara di belakangnya, sehingga mengurangi kemampuan mereka untuk mengantisipasi kondisi lalu lintas di depan.
"Secara teori, berkendara yang aman adalah ketika kita dapat melihat kondisi lalu lintas di sekitar. Contohnya, dalam kendaraan pribadi, kita idealnya dapat melihat 2-3 kendaraan di depan. Namun, ketika ada bus besar di lajur kanan yang menghalangi pandangan, aspek penting seperti reaksi pengendara menjadi tidak optimal," jelas Rio.
Selain itu, bus yang melaju lebih lambat dari batas kecepatan maksimum di lajur cepat semakin memperparah situasi. Kondisi ini berpotensi memicu lane hogging dan memaksa kendaraan lain untuk melakukan manuver berbahaya.
RSA mendesak pemerintah untuk melakukan antisipasi tambahan, termasuk pemantauan arus lalu lintas melalui CCTV dan tindakan reaktif-preventif terhadap pelanggaran. Tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran, keselamatan, dan keamanan lalu lintas selama musim mudik Lebaran.
Rekomendasi RSA untuk Pemerintah dan Pengelola Transportasi:
- Intensifkan edukasi keselamatan: Program edukasi harus menyasar seluruh pengemudi bus, termasuk yang membawa logo instansi pemerintah. Materi edukasi harus mencakup pentingnya menjaga kecepatan, menggunakan lajur yang benar, dan menghindari perilaku lane hogging.
- Tingkatkan pengawasan: Pemanfaatan CCTV harus dioptimalkan untuk mengidentifikasi pelanggaran lalu lintas, termasuk lane hogging. Petugas harus proaktif menindak pelanggaran yang terdeteksi.
- Sosialisasi Masif: Gencarkan sosialisasi mengenai aturan lalu lintas, khususnya terkait penggunaan lajur yang benar dan bahaya lane hogging, kepada seluruh pengguna jalan.
- Evaluasi Berkala: Lakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas kebijakan pembatasan angkutan barang dan implementasi program keselamatan jalan. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk menyempurnakan kebijakan dan program di masa mendatang.
Dengan langkah-langkah preventif dan penegakan hukum yang tegas, diharapkan fenomena lane hogging oleh bus dapat diminimalisir, sehingga tercipta lalu lintas mudik Lebaran yang lebih aman dan lancar bagi seluruh masyarakat.