Pemkot Bekasi Tawarkan Rusun Sebagai Solusi Permanen Banjir PGP
Pemkot Bekasi Tawarkan Rusun Sebagai Solusi Permanen Banjir PGP
Banjir yang kembali melanda Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Kota Bekasi pada Selasa (4/3/2025) mengakibatkan kerugian besar dan penderitaan warga. Menanggapi kejadian ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Wali Kota Tri Adhianto menawarkan solusi jangka panjang berupa pembangunan rumah susun (rusun) bagi warga yang terdampak. Penawaran ini disampaikan langsung oleh Wali Kota kepada awak media di kantor BNPB Jatiasih, Rabu (5/3/2025).
Wali Kota Tri Adhianto menjelaskan bahwa Pemkot akan melakukan inventarisasi warga yang berminat untuk direlokasi ke rusun. Skema pembangunan rusun telah disiapkan dan akan dikomunikasikan kepada warga PGP. "Pemerintah akan menawarkan pembangunan rusun sebagai solusi permanen, dan kami akan melakukan inventarisasi warga yang berminat. Skema pembangunan sudah siap," ujar Tri Adhianto. Meskipun demikian, Tri mengakui adanya kendala sosial dan emosional yang dihadapi warga, mengingat banyak yang telah bermukim dan memiliki ikatan emosional yang kuat dengan rumah mereka di PGP, meski rumah-rumah tersebut kerap terendam banjir.
Upaya inventarisasi ini bukan yang pertama kali dilakukan. Tri Adhianto, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bekasi, mengungkapkan bahwa inventarisasi serupa pernah dilakukan lima tahun lalu. Namun, kendala utama tetap pada faktor historis dan emosional yang menyebabkan sebagian besar warga enggan meninggalkan rumah mereka. "Rumah itu memiliki sejarah, kenangan, dan cerita. Ini yang membuat mereka sulit untuk pindah," jelasnya. Ia menambahkan, lokasi rusun yang ditawarkan mungkin tidak memiliki aksesibilitas yang sama dengan PGP, yang dikenal memiliki akses yang sangat strategis ke jalan tol dan pusat kota.
Banjir di PGP pada Selasa lalu sangat parah, mengakibatkan kendaraan tidak bisa melintas dan menghambat proses evakuasi warga yang terjebak. Arus Kali Bekasi yang deras juga menyulitkan operasi evakuasi. Kejadian ini kembali menyoroti permasalahan banjir di kawasan tersebut dan mendesak perlunya solusi komprehensif. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga turut meninjau lokasi bencana dan posko pengungsian untuk melihat langsung kondisi warga terdampak.
Pemkot Bekasi menyadari bahwa relokasi bukanlah solusi mudah. Namun, dengan menawarkan pembangunan rusun, Pemkot berupaya menyediakan alternatif hunian yang lebih aman dan terbebas dari ancaman banjir bagi warga PGP. Proses inventarisasi dan sosialisasi program relokasi ini diharapkan dapat berjalan lancar dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Pemkot berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik bagi warga PGP agar mereka dapat hidup dengan lebih aman dan nyaman.
Tantangan yang Dihadapi: * Faktor emosional dan historis: Ikatan emosional yang kuat antara warga dan rumah mereka menjadi hambatan utama dalam program relokasi. * Aksesibilitas: Lokasi rusun yang ditawarkan mungkin tidak memiliki akses yang sama baiknya dengan lokasi PGP yang strategis. * Proses inventarisasi dan sosialisasi: Membutuhkan proses yang panjang dan membutuhkan kerja sama yang baik antara Pemkot dan warga.