Bencana Hidrometeorologi Landa Bantul: Banjir, Longsor, dan Kerusakan Infrastruktur Meluas
Bantul Diterjang Bencana: Dampak Signifikan Akibat Cuaca Ekstrem
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada [tanggal] menyebabkan serangkaian bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul melaporkan bahwa kejadian ini mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan permukiman warga, serta menyebabkan beberapa korban luka-luka.
Kerusakan Meluas di Berbagai Kapanewon
Menurut data yang dihimpun oleh BPBD Bantul, setidaknya 12 kapanewon (kecamatan) terdampak oleh bencana ini. Wilayah-wilayah tersebut meliputi:
- Kasihan
- Dlingo
- Bantul
- Banguntapan
- Imogiri
- Jetis
- Kretek
- Pajangan
- Piyungan
- Pleret
- Sewon
- Srandakan
Jenis kerusakan yang dilaporkan bervariasi, mulai dari genangan air akibat banjir, pohon tumbang yang menghalangi akses jalan, hingga tanah longsor yang merusak rumah dan fasilitas umum.
Rincian Kerusakan dan Kerugian
Berdasarkan laporan resmi BPBD Bantul, berikut adalah rincian kerusakan yang tercatat:
- Pohon Tumbang: 4 kejadian
- Gerakan Tanah (Longsor): 23 kejadian
- Jembatan Ambrol: 1 unit
- Lokasi Terdampak Genangan Air: 26 lokasi
- Rumah Rusak: 6 unit
- Bangket Rusak: 1 unit
- Akses Jalan Terganggu: 5 titik
- Talut Rusak: 3 unit
- Fasilitas Pendidikan Rusak: 4 unit
- Permukiman Rusak: 21 lokasi
Total kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 150 juta. Angka ini mencerminkan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Korban Luka dan Upaya Penanganan
Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, tiga warga mengalami luka-luka akibat tertimpa material longsor. Korban luka adalah sebagai berikut:
- AA (3 tahun), warga Watu Glundung, Wukirsari, Imogiri, Bantul
- Susilowati (36 tahun), warga Watu Glundung, Wukirsari, Imogiri, Bantul
- Saniyah (54 tahun), warga Kemasan, Karangtengah, Imogiri, Bantul
Ketiga korban telah mendapatkan perawatan medis dan diperbolehkan rawat jalan. BPBD Bantul dan instansi terkait terus melakukan koordinasi untuk melakukan penanganan darurat, termasuk evakuasi warga terdampak, penyediaan bantuan logistik, dan perbaikan infrastruktur yang rusak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Bantul.