Menyambut Kampung Halaman: Doa dan Adab Perjalanan dalam Islam

Menyambut Kampung Halaman: Doa dan Adab Perjalanan dalam Islam

Mudik Lebaran menjadi tradisi yang mengakar kuat dalam masyarakat Muslim Indonesia. Lebih dari sekadar perjalanan fisik, mudik adalah perjalanan spiritual untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga dan mengenang kampung halaman. Kedatangan di kampung halaman setelah lama merantau adalah momen yang penuh syukur dan kebahagiaan. Dalam Islam, terdapat panduan dan doa yang dianjurkan untuk menyambut momen tersebut.

Doa Tiba di Kampung Halaman

Ketika akhirnya tiba dan melihat kampung halaman, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa sebagai ungkapan syukur atas keselamatan perjalanan dan kesempatan untuk kembali berkumpul dengan keluarga tercinta. Berikut adalah beberapa doa yang bisa diamalkan:

  1. Doa yang diajarkan Rasulullah SAW saat melihat kota Madinah:

    "Allahumma habbib ilayna al-Madinata kama ahbabta Makkata aw ashaddu hubban, Allahumma barik lana fi sha'riha wa muddihâ, wa naqliha, wa ibâratihâ."

    Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami mencintai Madinah sebagaimana Engkau menjadikan kami mencintai Makkah atau bahkan lebih dari itu. Ya Allah, berkahilah kami dalam takaran (makanan) dan dalam timbangan kami."

  2. Doa yang terdapat dalam buku Doa & Dzikir Umrah Amisya:

    "Alhamdulillaahil ladzzii nasharanii bi qadhaa'I nusukii wa hafadzanii min wa'tsaa'is safari hattaa a'uuda ilaa ahlii. Allaahummaa baarik fii hayaatii ba'dal umrati waj'alnii minash shaalihiin"

    Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pertolongan kepadaku untuk melaksanakan ibadah dan telah menjaga diriku dari kesulitan bepergian sehingga aku dapat kembali lagi. Ya Allah, berkatilah dalam hidupku setelah melaksanakan umrah dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang saleh."

  3. Doa ketika melihat perbatasan kampung halaman:

    "Bismillâh allâhumma innî as-aluka khaira hâdzihi-s-sûqi wa khaira mâ fîhâ wa a'ûdzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ. Allâhumma innî a'ûdzubika an ushîba fîhâ yamînan fâjiratan au shafqatan khâsiratan"

    Artinya: "Ya Allah, aku memohon Engkau memberiku kebaikan negeri ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan apa saja yang ada di dalamnya; dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan negeri ini, kejahatan penduduknya, serta kejahatan apa pun yang ada di dalamnya."

Adab Perjalanan Jauh dalam Islam

Selain doa, Islam juga mengajarkan adab atau etika dalam melakukan perjalanan jauh, termasuk saat mudik. Adab ini bertujuan untuk menjaga keselamatan, keberkahan, dan kelancaran perjalanan.

Berikut adalah beberapa adab perjalanan yang dianjurkan:

  • Berdoa sebelum memulai perjalanan: Memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.

    "Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamun-qolibuun"

    Artinya: "Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali." * Memilih waktu yang tepat: Dianjurkan untuk melakukan perjalanan di waktu yang nyaman, seperti pagi atau malam hari. * Berjalan bersama rombongan: Menghindari perjalanan sendirian demi keamanan dan kenyamanan. * Mengucapkan salam saat berpisah dan kembali: Menjaga silaturahmi dan mempererat hubungan. * Mengucapkan takbir di tempat tinggi dan tasbih di tempat rendah: Mengagungkan Allah SWT dalam setiap keadaan. * Mempercepat kepulangan setelah urusan selesai: Tidak berlama-lama di perjalanan jika tidak ada keperluan mendesak. * Melaksanakan sholat qashar dan jama': Mendapatkan keringanan dalam ibadah sholat saat dalam perjalanan jauh.

    Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 101:

    وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِى ٱلْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَقْصُرُوا۟ مِنَ ٱلصَّلَوٰةِ إِنْ خِفْتُمْ أَن يَفْتِنَكُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱلْكَٰفِرِينَ كَانُوا۟ لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِينًا

    Artinya: "Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Dengan mengamalkan doa dan adab perjalanan yang diajarkan dalam Islam, diharapkan perjalanan mudik kita menjadi lebih bermakna, selamat, dan penuh berkah. Semoga kita semua dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga tercinta dalam keadaan sehat walafiat.