Kemenag Gelar Sidang Isbat: Penentuan Hari Raya Idul Fitri 1446 H Dimulai

Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H Dimulai di Kemenag

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) secara resmi memulai Sidang Isbat untuk menentukan awal bulan Syawal 1446 Hijriah, yang menandai perayaan Hari Raya Idul Fitri 2025. Sidang penting ini dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.

Acara yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 29 Maret 2025, dimulai dengan kedatangan Menag Nasaruddin Umar pada pukul 18.23 WIB. Beliau menempati kursi pimpinan sidang, didampingi oleh Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i dan Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang.

Sidang Isbat kali ini digelar secara tertutup dan hanya dihadiri oleh peserta yang memiliki ID khusus. Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sebagai bentuk penghormatan dan semangat nasionalisme.

Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat

Sebelum sidang dimulai, Tim Hisab Rukyat Kemenag telah menyampaikan laporan mengenai pemantauan posisi hilal. Berdasarkan perhitungan hisab, posisi hilal pada sore hari tersebut tidak memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan oleh MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) untuk wilayah Indonesia.

Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya, menjelaskan bahwa saat matahari terbenam di Jakarta, ketinggian hilal berada di bawah ufuk, yaitu -1,85 derajat. Bentuk hilal juga berupa sabit muda yang telungkup, meskipun telah memiliki umur tertentu. Kondisi ini mengindikasikan bahwa hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia.

Prediksi Jatuhnya 1 Syawal 1446 H

Berdasarkan data hisab tersebut, Cecep Nurwendaya memprediksi bahwa 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Namun, ia menekankan bahwa prediksi ini perlu dikonfirmasi melalui metode rukyat atau pengamatan hilal secara langsung.

Cecep juga menjelaskan bahwa kriteria MABIMS menjadi acuan dalam penentuan awal bulan Hijriah. Untuk wilayah Indonesia dan negara-negara MABIMS lainnya, hilal harus berada di atas 0 derajat untuk memenuhi kriteria visibilitas. Karena posisi hilal berada di bawah ufuk, maka tidak memenuhi kriteria MABIMS.

Secara ringkas, hasil perhitungan hisab menunjukkan bahwa 1 Syawal 1446 H kemungkinan besar akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Namun, hasil ini masih bersifat prediksi dan perlu diverifikasi melalui pengamatan hilal (rukyat) sebagai konfirmasi akhir.

Penting untuk dicatat: Pemaparan Tim Hisab Rukyat ini bukanlah penetapan resmi dari pemerintah. Pemerintah akan secara resmi mengumumkan penetapan 1 Syawal 1446 H melalui Sidang Isbat yang hasilnya akan disiarkan secara luas kepada masyarakat.

Sidang Isbat ini menjadi momen penting bagi umat Islam di Indonesia untuk mengetahui kapan dimulainya bulan Syawal dan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Keputusan pemerintah yang didasarkan pada perhitungan hisab dan rukyat diharapkan dapat memberikan kepastian dan kesatuan dalam penentuan hari raya.

Proses sidang isbat akan terus menjadi perhatian publik hingga pengumuman resmi disampaikan oleh Menteri Agama.