Arus Mudik Lebaran 2025: Tol IKN Belum Meredam Kenaikan Signifikan Pengguna Feri Kariangau
Lonjakan Pengguna Feri Kariangau di Tengah Pembukaan Tol IKN
Meski jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) dibuka secara fungsional untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 1446 Hijriah, data dari Pelabuhan Feri Kariangau, Balikpapan, menunjukkan fenomena menarik. Alih-alih mengurangi, jumlah pemudik yang memilih jalur laut menuju Penajam Paser Utara (PPU) justru mengalami peningkatan signifikan. Data ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas tol IKN dalam mendistribusikan beban lalu lintas selama periode mudik.
Kepala Satuan Pelayanan Pelabuhan Kariangau, Karolus Makin, mengungkapkan bahwa pada puncak arus mudik H-3 Idul Fitri, terjadi lonjakan drastis, terutama pada kendaraan roda empat atau lebih. "Terjadi peningkatan hingga 181 persen pada kendaraan roda empat atau lebih yang menggunakan Pelabuhan Feri menuju PPU," ujarnya, Sabtu (29/3/2025). Peningkatan ini kontras dengan ekspektasi awal bahwa tol IKN akan menjadi alternatif utama, mengurangi kepadatan di jalur laut.
Analisis Data Kendaraan dan Penumpang
Rincian data menunjukkan bahwa pada H-3 tahun 2024, Pelabuhan Feri Kariangau hanya melayani 915 kendaraan roda empat atau lebih. Namun, pada periode yang sama tahun 2025, jumlah tersebut melonjak menjadi 2.573 kendaraan. Peningkatan juga terjadi pada kendaraan roda dua, meski tidak sebesar roda empat, yaitu sebesar 83 persen, dari 1.662 kendaraan menjadi 3.035 kendaraan.
Jenis Kendaraan | H-3 2024 | H-3 2025 | Peningkatan (%) |
---|---|---|---|
Roda Empat atau Lebih | 915 | 2.573 | 181% |
Roda Dua | 1.662 | 3.035 | 83% |
Menariknya, meskipun jumlah kendaraan meningkat, total jumlah penumpang secara keseluruhan justru mengalami penurunan sebesar 33 persen. Pada H-3 tahun 2024, jumlah penumpang mencapai 6.547 orang (661 pejalan kaki dan 5.927 penumpang dalam kendaraan). Sementara pada tahun 2025, jumlah penumpang tercatat 4.401 orang (357 pejalan kaki dan 4.044 penumpang dalam kendaraan). Hal ini mengindikasikan bahwa kendaraan yang menyeberang cenderung membawa lebih sedikit penumpang per unitnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan Pemudik
Beberapa faktor mungkin berkontribusi terhadap fenomena ini. Pertama, tol IKN yang dibuka sementara mungkin belum sepenuhnya terintegrasi dengan jaringan jalan yang ada, sehingga sebagian pemudik masih lebih memilih jalur laut yang sudah familiar. Kedua, tarif tol yang berlaku (jika ada) bisa menjadi pertimbangan bagi sebagian pemudik. Ketiga, Pelabuhan Feri Kariangau melayani rute ke berbagai tujuan, termasuk Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah, yang mungkin tidak seluruhnya terakomodasi oleh tol IKN.
Rute dan Tujuan Penyeberangan
Pelabuhan Feri Kariangau melayani berbagai rute penting selain Balikpapan-PPU, termasuk jalur lintas provinsi. Data H-3 untuk beberapa tujuan menunjukkan:
- Mamuju (Sulawesi Barat): 1.348 penumpang (1.180 pejalan kaki dan 168 penumpang dalam kendaraan), dengan 156 unit kendaraan roda dua dan 12 unit kendaraan roda empat atau lebih.
- Palu (Sulawesi Tengah): 449 penumpang (334 pejalan kaki dan 115 penumpang dalam kendaraan), dengan 41 kendaraan roda dua dan 15 kendaraan roda empat atau lebih.
Upaya Pengelola Pelabuhan
Karolus Makin menjelaskan bahwa kapasitas kapal menjadi faktor penentu dalam mengatur jumlah penumpang yang diangkut. Pihaknya terus melakukan pemantauan intensif untuk memastikan kelancaran arus mudik, termasuk mengatur jadwal keberangkatan kapal sesuai dengan permintaan penumpang yang terus meningkat. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait terus dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan, serta memastikan keselamatan dan kenyamanan para pemudik.
Kesimpulan
Data dari Pelabuhan Feri Kariangau menunjukkan bahwa pembukaan tol IKN sementara belum sepenuhnya mengubah pola perjalanan pemudik selama Lebaran 2025. Peningkatan signifikan pengguna jalur laut mengindikasikan perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap integrasi tol IKN dengan jaringan transportasi yang ada, serta mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pilihan pemudik. Diperlukan strategi yang lebih komprehensif untuk mendistribusikan beban lalu lintas secara efektif dan memberikan pilihan yang optimal bagi para pemudik.