PLN Siagakan Pasokan Listrik Andal untuk Libur Lebaran 2025
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) mengambil langkah proaktif untuk mengamankan pasokan listrik selama periode libur Lebaran 2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan tenang dan nyaman tanpa gangguan pemadaman listrik.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, menekankan pentingnya keandalan sistem kelistrikan. Ia meminta PLN untuk mempercepat jadwal pemeliharaan pembangkit listrik guna meminimalisir potensi gangguan selama periode krusial ini.
"Untuk menjamin ketersediaan listrik bagi masyarakat dan mengantisipasi gangguan, Kementerian ESDM telah meminta PLN melakukan maintenance (perbaikan) lebih awal. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi gangguan selama masa libur Hari Raya Idul Fitri," ujar Yuliot.
Selain percepatan pemeliharaan, PLN juga telah menyiagakan personel dan peralatan pendukung di berbagai lokasi strategis. Langkah ini bertujuan untuk merespon cepat segala kemungkinan gangguan yang mungkin terjadi.
"Kita berharap tidak ada kejadian luar biasa yang mengganggu persiapan kita dalam menyambut libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini," imbuh Yuliot.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, menambahkan bahwa persiapan intensif telah dilakukan jauh-jauh hari. Posko Siaga Lebaran telah beroperasi sejak 17 Maret dan akan terus aktif hingga 11 April 2025. Posko ini menjadi pusat koordinasi dan respon cepat terhadap setiap potensi gangguan pasokan listrik.
"Dari sisi ketersediaan energi primer, kami memastikan stok cukup untuk 20 hingga 25 hari. Bahkan, untuk beberapa pembangkit, Hari Operasi (HOP) mencapai 30 hari," jelas Adi.
Adi menegaskan bahwa pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, meliputi pembangkit, transmisi, dan distribusi, telah diselesaikan sebelum masa siaga. Selama periode siaga, PLN tidak akan melakukan pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik. Fokus utama adalah menjaga stabilitas dan keandalan sistem yang sudah ada.
Kondisi Pasokan Listrik di Jawa Barat (Termasuk Cirebon)
Proyeksi Neraca Daya di wilayah Jawa Barat, termasuk Kota Cirebon, menunjukkan kondisi yang aman dan stabil selama periode Siaga Mudik dan Idul Fitri 1446 H. Daya mampu mencapai 11.144 MW, sementara beban puncak diperkirakan sebesar 6.649 MW. Dengan demikian, terdapat cadangan daya sebesar 4.455 MW atau sekitar 67,6%.
Guna mendukung kesiapan di lapangan, PLN UP3 Cirebon telah menyiapkan berbagai peralatan, antara lain:
- 15 unit UGB (Unit Gardu Bergerak)
- 15 unit genset
- 1 unit deteksi
- 1 unit UKB (Unit Kabel Bergerak)
- 1 unit crane
- 23 mobil
- 32 motor
Peralatan ini siap digunakan untuk mengatasi gangguan dan memastikan pasokan listrik tetap stabil. Rata-rata transaksi operasional yang dilakukan adalah 2-4 kali per hari, menunjukkan kesiapsiagaan tim di lapangan.
Dukungan untuk Kendaraan Listrik
PLN juga memberikan perhatian khusus pada pengguna kendaraan listrik. Sebanyak 179 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah disiapkan di 155 lokasi di seluruh wilayah kerja UID Jawa Barat. Fasilitas pengisian daya ini terdiri dari:
- 26 unit Ultra Fast Charging
- 28 unit Fast Charging
- 118 unit Medium Fast Charging
- 7 unit Slow Charging
Dengan ketersediaan SPKLU yang memadai, para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik dapat melakukan perjalanan dengan nyaman dan tanpa khawatir kehabisan daya.