Direktur Utama Bank BJB Mengundurkan Diri, Gubernur Jabar Apresiasi Keputusan tersebut
Direktur Utama Bank BJB Mengundurkan Diri, Gubernur Jabar Apresiasi Keputusan tersebut
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan apresiasi terhadap pengunduran diri Yuddy Renaldi sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB). Keputusan ini disampaikan Dedi di Gedung Pakuan Bandung pada Rabu, 5 Maret 2025, setelah menerima laporan resmi dari pihak Komisaris BJB. Menurut Gubernur, langkah Yuddy merupakan tindakan yang bijaksana, memisahkan urusan personal dengan tanggung jawab kelembagaan bank milik rakyat Jawa Barat tersebut.
Dedi Mulyadi menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam pengelolaan BJB. Ia menyatakan bahwa pengunduran diri Yuddy, meskipun alasan pastinya belum diungkap secara detail, merupakan tindakan yang lebih baik daripada melanjutkan kepemimpinan di tengah adanya beberapa hal terkait pengelolaan yang menurutnya belum terpenuhi. Meskipun Gubernur tidak secara eksplisit mengaitkannya, pernyataan ini muncul di tengah adanya investigasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dugaan korupsi dana iklan di BUMD Jawa Barat. Namun, Dedi menegaskan ketidaktahuannya akan keterkaitan langsung antara pengunduran diri Yuddy dan investigasi KPK.
Lebih lanjut, Gubernur Jawa Barat menyatakan bahwa proses hukum yang sedang berjalan akan tetap dihormati dan dibiarkan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Ia memastikan bahwa proses investigasi KPK tidak akan mengganggu operasional dan pelayanan Bank BJB kepada masyarakat. Pihak Bank BJB sendiri telah mengeluarkan pernyataan resmi melalui keterbukaan informasi Bursa Efek, menyatakan bahwa pengunduran diri Yuddy dilatarbelakangi oleh alasan pribadi dan proses penggantian Dirut akan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sesuai aturan yang berlaku. Operasional Bank BJB dijamin tetap berjalan normal, dengan seluruh jajaran manajemen dan karyawan berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan mempertahankan kinerja perusahaan sesuai prinsip tata kelola yang baik.
Kejelasan terkait alasan sebenarnya di balik pengunduran diri Yuddy Renaldi masih dinantikan. Namun, langkah yang diambilnya telah mendapat apresiasi dari Gubernur Jabar, yang menekankan pentingnya memisahkan urusan personal dengan tanggung jawab kepemimpinan dalam sebuah lembaga publik sekelas Bank BJB. Pernyataan resmi dari pihak Yuddy Renaldi sendiri masih belum tersedia sampai saat ini. Pihak KPK juga hingga saat ini masih belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait perkembangan investigasi dugaan korupsi.
Berikut poin penting terkait pernyataan Gubernur Jabar: * Pengunduran diri Dirut BJB, Yuddy Renaldi, telah dikonfirmasi. * Gubernur Jabar mengapresiasi keputusan tersebut sebagai langkah yang bijak. * Alasan pengunduran diri belum diungkapkan secara detail oleh Gubernur. * Gubernur menekankan pemisahan urusan personal dan kelembagaan. * Proses hukum yang berjalan tidak akan mengganggu operasional BJB. * Penggantian Dirut akan dilakukan melalui RUPST. * Operasional Bank BJB tetap berjalan normal.
Situasi ini tentunya memantau perhatian publik, khususnya masyarakat Jawa Barat, mengingat peran penting BJB sebagai bank daerah. Kejelasan informasi yang lebih lanjut akan sangat membantu publik untuk memahami situasi dan konteks yang sebenarnya.