Wujud Toleransi, Umat Muslim Bali Laksanakan Salat Tarawih dengan Hening di Tengah Suasana Nyepi
Harmoni dalam Keheningan: Umat Muslim di Bali Tunaikan Salat Tarawih dengan Khidmat di Tengah Perayaan Nyepi
Di Pulau Dewata yang kaya akan tradisi dan toleransi, umat Muslim di Bali menunjukkan wujud harmoni yang indah dengan melaksanakan salat Tarawih terakhir dalam suasana yang khusyuk dan hening. Penghormatan terhadap Hari Raya Nyepi, hari suci bagi umat Hindu, tercermin dalam pelaksanaan ibadah yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanpa mengurangi kekhidmatan.
Pada malam yang sakral bagi umat Hindu, warga Muslim di berbagai wilayah di Bali menyesuaikan pelaksanaan salat Tarawih mereka. Beberapa masjid dan musala memilih untuk mengurangi penggunaan penerangan, menciptakan suasana yang lebih tenang dan selaras dengan keheningan Nyepi. Selain itu, penggunaan pengeras suara ditiadakan sepenuhnya, memastikan bahwa kekhusyukan Nyepi tetap terjaga bagi seluruh masyarakat Bali.
Langkah ini merupakan bentuk nyata dari toleransi beragama yang telah lama menjadi ciri khas Bali. Umat Muslim di pulau ini memahami betul pentingnya menghormati tradisi dan kepercayaan agama lain, sehingga mereka dengan sukarela menyesuaikan pelaksanaan ibadah mereka demi menjaga kerukunan dan kedamaian antar umat beragama.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, Bapak H. Mahrus Ali, mengapresiasi inisiatif dan kesadaran tinggi yang ditunjukkan oleh umat Muslim di Bali. Beliau menyampaikan bahwa tindakan ini adalah cerminan dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, tanpa memandang perbedaan agama dan kepercayaan. Beliau juga menambahkan bahwa toleransi seperti ini adalah modal penting untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk.
Lebih lanjut, H. Mahrus Ali berharap agar semangat toleransi dan saling menghormati antar umat beragama di Bali dapat terus dijaga dan ditingkatkan. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Bali, tanpa memandang agama dan kepercayaan, untuk terus menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik, demi menciptakan Bali yang aman, damai, dan sejahtera.
Pelaksanaan salat Tarawih dengan hening di tengah suasana Nyepi ini bukan hanya sekadar tindakan simbolis, tetapi juga merupakan wujud nyata dari komitmen umat Muslim di Bali untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di Pulau Dewata. Ini adalah contoh yang menginspirasi bagi seluruh Indonesia, bahwa perbedaan agama dan kepercayaan bukanlah penghalang untuk hidup berdampingan secara harmonis dan saling menghormati.