Kericuhan di Kantor Ojol Tasikmalaya Dipicu Tuntutan Bonus Lebaran: Dua Orang Diamankan
Kekecewaan Berujung Amuk: Driver Ojol di Tasikmalaya Tuntut Kejelasan Bonus Hari Raya
Suasana kantor sebuah perusahaan layanan transportasi online di Tasikmalaya mendadak tegang akibat aksi protes yang berujung kericuhan. Puluhan pengemudi ojek online (ojol) mendatangi kantor yang berlokasi di Jalan Peta, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, menuntut kejelasan terkait bonus hari raya (BHR) yang mereka anggap tidak dibagikan secara adil. Aksi ini dipicu kekecewaan mendalam para mitra pengemudi terhadap kebijakan perusahaan.
Aksi Protes Berujung Destruktif
Berdasarkan pantauan di lokasi dan video yang beredar di media sosial, aksi demonstrasi ini sempat diwarnai aksi anarkis. Beberapa pengemudi yang emosi terlibat adu mulut dengan staf kantor. Bahkan, seorang pengemudi terekam melakukan perusakan fasilitas kantor, seperti membanting tabung pemadam api ringan (APAR), menendang meja, dan menggulingkan kursi. Seorang staf wanita berusaha menenangkan massa dan berjanji akan menyampaikan aspirasi mereka kepada pimpinan perusahaan, namun upaya tersebut belum berhasil meredakan amarah para pengunjuk rasa.
Salah seorang pengemudi mengungkapkan kekecewaannya, "Kalau mau ngasih THR harus semuanya, jangan yang dikasih, dikasih, yang enggak, enggak." Ungkapan ini mencerminkan ketidakadilan yang dirasakan para pengemudi terkait pembagian bonus. Staf wanita yang merekam kejadian tersebut mencoba menjelaskan bahwa ia tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terkait hal tersebut, namun massa tetap bersikeras menuntut kejelasan.
Polisi Turun Tangan, Dua Orang Diamankan
Usai kejadian, Unit Identifikasi Polres Tasikmalaya Kota segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi mengumpulkan barang bukti, memeriksa kerusakan, dan meminta keterangan dari para saksi. Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Jajang Kurniawan, membenarkan adanya insiden tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui duduk perkara masalah ini.
"Tim Inafis sudah melakukan olah TKP, kemudian tim dari Sat Reskrim sedang bergerak di lapangan untuk mencari pihak-pihak terkait dalam kejadian tersebut," ujar Iptu Jajang.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Mochammad Faruk Rozi, menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan dua orang yang diduga terlibat dalam aksi perusakan tersebut. Saat ini, keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif di Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota. Namun, status hukum keduanya masih sebatas saksi, karena polisi masih mendalami peran masing-masing dalam insiden tersebut.
Motif Bukan Premanisme, Melainkan Kekecewaan Mitra Kerja
AKBP Mochammad Faruk Rozi menegaskan bahwa insiden ini bukanlah aksi premanisme, melainkan lebih kepada kasus perusakan yang dipicu oleh kekecewaan para mitra pengemudi terhadap kebijakan perusahaan terkait bonus hari raya. "Jadi perkaranya lebih kepada kasus perusakan, karena kedua pihak adalah mitra kerja," jelasnya.
Daftar Tuntutan Pengemudi Ojol:
- Kejelasan mekanisme pembagian bonus hari raya.
- Pembagian bonus yang merata kepada seluruh mitra pengemudi.
- Evaluasi kebijakan perusahaan terkait kesejahteraan mitra pengemudi.
Kasus ini menjadi sorotan dan diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi perusahaan transportasi online lainnya untuk lebih memperhatikan kesejahteraan mitra pengemudi dan menjalin komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung pada aksi anarkis.