Banjir Parah di Pejaten Timur Lumpuhkan Akses Pasar Minggu-Condet

Banjir Parah di Pejaten Timur Lumpuhkan Akses Pasar Minggu-Condet

Hujan deras yang mengguyur Jakarta Selatan pada Senin, 3 Maret 2025, mengakibatkan banjir besar yang menggenangi wilayah RW 07 dan RW 08, Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu. Akibatnya, akses jalan utama penghubung Pasar Minggu dan Condet sepenuhnya terputus, menimbulkan kesulitan bagi warga dan pengguna jalan. Kondisi ini memaksa petugas untuk menutup akses jalan tersebut demi keselamatan masyarakat.

Penutupan akses dilakukan dengan memasang tali plastik kuning yang dibentangkan melintasi jembatan Condet, dipadukan dengan sejumlah peti telur dan tripleks sebagai penanda. Pengendara sepeda motor yang hendak melintas dari dan menuju Condet terpaksa memutar balik setelah mendapatkan informasi dari petugas yang berjaga di lokasi. Salah satu petugas di lapangan menegaskan larangan melintas dengan kalimat lugas: "Yang mau ke Condet, putar balik, enggak bisa." Situasi ini menunjukkan betapa seriusnya dampak banjir terhadap mobilitas warga di sekitar lokasi.

Di lokasi kejadian, terlihat beberapa kendaraan operasional dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta dan Dinas Pemadam Kebakaran (Gulkarmat) bersiaga di Jalan Masjid Al-Makmur. Petugas gabungan ini tampak fokus membantu warga yang terdampak banjir, baik dalam proses evakuasi maupun dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Upaya evakuasi warga yang terjebak banjir masih terus dilakukan hingga berita ini diturunkan.

Namun, di tengah upaya evakuasi dan bantuan yang diberikan, potret kemanusiaan yang menyayat hati juga tertangkap. Di Jalan Masjid Al-Makmur, beberapa warga terpaksa berteduh dan beristirahat di depan ruko-ruko yang masih tutup. Mereka menghabiskan waktu tanpa alas dan fasilitas yang memadai, menggambarkan kesulitan yang dihadapi warga akibat banjir tersebut. Kondisi ini menuntut perhatian serius dari pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan bantuan yang lebih komprehensif.

Berdasarkan laporan resmi BPBD Jakarta yang dirilis pukul 07.00 WIB, tercatat enam RT di Kelurahan Pejaten Timur terdampak banjir. Ketinggian air yang menggenangi wilayah tersebut tergolong ekstrim, mencapai antara 350 hingga 370 sentimeter. Angka ini menggambarkan skala bencana yang signifikan dan membutuhkan penanganan yang cepat dan terkoordinasi untuk meminimalisir kerugian lebih lanjut serta memastikan keselamatan warga.

Kejadian ini menjadi sorotan penting tentang pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana banjir di wilayah perkotaan, khususnya di daerah yang rawan terdampak. Perlu dilakukan evaluasi mendalam terhadap sistem drainase dan infrastruktur penanggulangan banjir agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang. Selain itu, peningkatan kesiapsiagaan dan koordinasi antar lembaga terkait juga sangat krusial dalam memberikan respon yang efektif dan efisien saat bencana terjadi.

Kondisi terkini masih terus dipantau dan informasi akan diperbaharui secara berkala.