Tragis! Sampah Plastik Mencemari Palung Terdalam Mediterania, Ancaman Serius Ekosistem Laut Dalam

Palung Calypso: Kuburan Sampah Plastik di Jantung Mediterania

Sebuah studi terbaru mengungkapkan fakta mencengangkan tentang pencemaran laut dalam. Palung Calypso (Calypso Deep), titik terdalam di Laut Mediterania, kini menjadi 'tempat peristirahatan terakhir' bagi sampah, terutama plastik. Temuan ini menggarisbawahi dampak destruktif aktivitas manusia terhadap ekosistem laut, bahkan di kedalaman yang paling terpencil sekalipun.

Tim ilmuwan menggunakan kapal selam khusus, Limiting Factor, untuk melakukan survei langsung di dasar Calypso Deep. Hasilnya sangat memprihatinkan: mereka menemukan 167 objek sampah, dengan 88% di antaranya adalah plastik. Sampah tersebut berupa kantong plastik, botol kaca, kaleng minuman, tali plastik, gelas plastik serta barang-barang lainnya. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan terdapat sekitar 26.715 potong sampah per kilometer persegi di palung tersebut. Jumlah ini menjadikan Calypso Deep sebagai salah satu wilayah dengan konsentrasi sampah tertinggi di lingkungan laut dalam yang pernah tercatat.

Kondisi Geologis dan Perilaku Manusia: Kombinasi Mematikan

Calypso Deep, dengan kedalaman 5.122 meter, terletak di Palung Hellenic, Laut Ionia, dekat Yunani. Lokasinya yang berada di area patahan aktif menjadikannya unik secara geologis. Bentuk palung yang menyerupai depresi tertutup dengan lereng curam, ditambah dengan arus laut yang lemah, menjadi faktor utama mengapa sampah terakumulasi di sana.

Profesor Miquel Canals dari University of Barcelona menjelaskan, "Ini adalah depresi tertutup, yang mendukung akumulasi puing-puing di dalamnya. Arus lemah di palung juga memfasilitasi pengendapan puing-puing ringan di dasar."

Studi yang dipublikasikan dalam Marine Pollution Bulletin itu juga mengungkap bahwa sumber sampah di Calypso Deep berasal dari berbagai aktivitas di darat dan laut. Sampah dapat mencapai palung melalui transportasi jarak jauh oleh arus laut, pembuangan langsung dari kapal, atau hanyut dari pantai yang berjarak hanya 60 kilometer. Bahkan, ditemukan bukti pembuangan karung-karung sampah dari kapal, yang ditandai dengan tumpukan sampah dan alur berbentuk lurus di dasar laut.

Seruan untuk Aksi Nyata: Selamatkan Laut Mediterania

Para peneliti berharap temuan ini akan menjadi wake-up call bagi para pembuat kebijakan, industri, dan masyarakat luas. Meskipun kesadaran akan masalah sampah plastik terus meningkat, tindakan nyata untuk mengatasinya masih jauh dari memadai.

"Laut Mediterania adalah laut tertutup, dikelilingi oleh manusia, dengan lalu lintas maritim yang padat dan aktivitas penangkapan ikan yang meluas," kata Canals. "Bukti yang diberikan oleh penelitian kami akan mengguncang upaya global, dan khususnya di Mediterania, untuk mengurangi pembuangan limbah, terutama plastik, di lingkungan alam dan akhirnya di laut, sejalan dengan Perjanjian Plastik Global PBB terhadap polusi plastik, yang masih menunggu persetujuan."

Canals juga menekankan perlunya kolaborasi antara ilmuwan, media, dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi laut dalam. "Masalahnya ada di sana, dan cakupannya sangat luas, meskipun tidak terlihat secara langsung. Kita tidak boleh melupakannya," pungkasnya.

Temuan ini adalah pengingat yang menyakitkan bahwa dampak aktivitas manusia dapat mencapai tempat-tempat terpencil sekalipun. Perlindungan ekosistem laut dalam, khususnya Laut Mediterania, membutuhkan tindakan segera dan komprehensif untuk mengurangi polusi plastik dan memastikan keberlanjutan lingkungan laut bagi generasi mendatang.