Banjir Berau Meluas: Kota Tanjung Redeb Terendam, Warga Keluhkan Dampak Tambang Ilegal Jelang Lebaran

Banjir Landa Berau Jelang Idul Fitri: Aktivitas Warga Terganggu, Diduga Akibat Tambang Ilegal

Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dilanda banjir parah yang meluas dari wilayah hulu hingga mencapai Kota Tanjung Redeb, ibu kota kabupaten, tepat menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah. Banjir yang mulai menggenangi ruas-ruas jalan utama pada Sabtu (29/3/2025) malam, tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga merendam ratusan rumah dan fasilitas publik.

Warga setempat menduga, kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan ilegal yang marak dalam beberapa tahun terakhir menjadi faktor utama penyebab meluasnya banjir. Hutan yang seharusnya menjadi daerah resapan air, kini gundul akibat penebangan liar.

"Dulu memang banjir, tapi tidak pernah separah ini. Sekarang hujan sedikit saja langsung banjir," keluh Budi (42), warga Teluk Bayur yang rumahnya terendam. Ia menambahkan bahwa warga merasakan dampak kerusakan hutan yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan ilegal.

Dampak Banjir Jelang Lebaran

Banjir kali ini datang di saat yang kurang tepat, yakni menjelang Hari Raya Idul Fitri. Banyak warga yang mengeluhkan kesulitan mempersiapkan perayaan Lebaran akibat banjir. Fitri (38), warga lainnya, terpaksa memindahkan barang-barang dari dapurnya yang terendam.

"Biasanya kami masak ketupat pakai kayu bakar, tapi sekarang kayu-kayunya basah semua," ujarnya dengan nada kecewa. Ia berharap banjir segera surut agar warga dapat merayakan Lebaran dengan tenang.

Beberapa kampung di wilayah hulu seperti Sambaliung dan Tumbit Dayak, telah terendam banjir sejak awal pekan lalu. Ratusan warga terpaksa mengungsi ke posko-posko darurat yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau.

Upaya Penanggulangan dan Imbauan Waspada

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh peningkatan debit air Sungai Kelay dan Sungai Segah akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. BPBD terus memantau situasi dan menyiagakan tim di titik-titik rawan banjir.

"Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga jika kondisi memburuk," kata Nofian.

Pemerintah daerah terus berupaya menyalurkan bantuan kepada para korban banjir. Namun, dengan curah hujan yang diperkirakan masih akan tinggi dalam beberapa hari ke depan, warga Berau harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Perayaan Idul Fitri tahun ini di Berau akan terasa berbeda, diwarnai oleh perjuangan dan harapan agar banjir segera surut dan kehidupan kembali normal.

Daftar wilayah terdampak banjir:

  • Kota Tanjung Redeb
  • Teluk Bayur
  • Sambaliung
  • Tumbit Dayak

Antisipasi dan Tindakan yang diambil:

  • BPBD Berau menyiagakan tim di titik rawan banjir
  • Pemerintah daerah berupaya menyalurkan bantuan kepada para korban banjir
  • Membuka Posko-posko darurat untuk menampung pengungsi