Kapan Waktu Ideal Menunaikan Salat Idul Fitri? Simak Penjelasan dan Hikmahnya
Kapan Waktu Ideal Menunaikan Salat Idul Fitri? Simak Penjelasan dan Hikmahnya
Salat Idul Fitri merupakan ibadah sunnah muakkad yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim di Hari Raya Idul Fitri. Di Indonesia, pemandangan umat Islam berbondong-bondong menuju lapangan atau masjid untuk melaksanakan salat Id berjamaah sudah menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Lebaran. Meskipun umumnya dimulai sekitar pukul 06.30 pagi, tahukah Anda bahwa Rasulullah SAW memiliki anjuran tersendiri mengenai waktu utama pelaksanaan salat Id?
Waktu Utama Salat Idul Fitri Menurut Sunnah
Menurut berbagai sumber terpercaya seperti kitab Al-Fiqhu Muyassar fi Dhauil Kitab was Sunnah dan Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, waktu utama untuk melaksanakan salat Idul Fitri adalah ketika matahari berada pada ketinggian sekitar dua tombak. Dalam perhitungan modern, satu tombak setara dengan 15 hingga 20 menit setelah matahari terbit (syuruq). Dengan demikian, dua tombak berarti sekitar 30 hingga 40 menit setelah syuruq.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita ambil contoh. Jika matahari terbit pada pukul 05.50 pagi, maka waktu utama untuk melaksanakan salat Idul Fitri adalah antara pukul 06.20 hingga 06.30 pagi, setelah menambahkan 30 hingga 40 menit dari waktu syuruq.
Penentuan waktu utama ini didasarkan pada hadits riwayat Hasan bin Ahmad Al-Banna dari Jundub RA, yang tercantum dalam buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq. Dalam hadits tersebut, Jundub RA berkata:
"Nabi SAW mengerjakan salat Idul Fitri bersama kami dan pada saat itu matahari setinggi dua tombak. Sedangkan pada salat Idul Adha, matahari baru setinggi satu tombak."
Oleh karena itu, untuk mengetahui waktu terbaik melaksanakan salat Idul Fitri, penting untuk mengetahui waktu syuruq terlebih dahulu, karena konversi satu tombak sangat bergantung pada waktu terbitnya matahari.
Hikmah Mengundurkan Pelaksanaan Salat Idul Fitri
Selain menentukan waktu utama, terdapat pula sunnah untuk mengundurkan pelaksanaan salat Idul Fitri. Hal ini berbeda dengan salat Idul Adha yang dianjurkan untuk disegerakan. Menurut Imam Syaukani, penundaan salat Idul Fitri memberikan kesempatan yang lebih luas bagi umat Islam untuk menunaikan zakat fitrah.
Ibnu Qudamah menjelaskan bahwa waktu setelah Subuh hingga sebelum salat Id adalah waktu yang paling utama untuk mengeluarkan zakat fitrah. Dengan mengundurkan pelaksanaan salat Idul Fitri, umat Islam memiliki waktu yang lebih longgar untuk menunaikan kewajiban zakat fitrah sebelum melaksanakan salat Id.
Dengan demikian, hikmah di balik penundaan salat Idul Fitri adalah untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi umat Islam dalam menunaikan zakat fitrah, sementara penyegeraan salat Idul Adha bertujuan untuk memperpanjang waktu pelaksanaan ibadah kurban.
Kesimpulan
Salat Idul Fitri sebaiknya dilaksanakan setelah matahari setinggi dua tombak atau sekitar 30-40 menit setelah matahari terbit. Selain itu, terdapat anjuran untuk mengundurkan pelaksanaannya agar memberikan kesempatan lebih luas bagi umat Islam untuk menunaikan zakat fitrah. Dengan memahami waktu utama dan hikmah di balik pelaksanaan salat Idul Fitri, diharapkan kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan bermakna.