Jurnalis Muda Banjarbaru Tewas: Keluarga Ungkap Dugaan Pembunuhan Berencana Libatkan Oknum TNI AL
Kasus Pembunuhan Jurnalis Muda Gemparkan Banjarbaru: Keluarga Curigai Pembunuhan Berencana
Kasus kematian Juwita (23), seorang jurnalis muda asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang ditemukan tewas pada 22 Maret lalu, memasuki babak baru. Keluarga korban menduga kuat Juwita menjadi korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) berinisial J. Dugaan ini muncul setelah keluarga memberikan keterangan kepada penyidik Polisi Militer (PM).
Fakta-Fakta Terbaru Terkait Kasus Juwita:
1. Kecurigaan Pembunuhan Berencana Semakin Menguat
Kuasa hukum keluarga Juwita, Muhamad Pazri, menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan keterangan lengkap kepada penyidik Detasemen Polisi Militer (Denpom) Lanal Banjarmasin. Berdasarkan bukti-bukti awal, Pazri meyakini bahwa kasus ini mengarah pada pembunuhan berencana. Keyakinan ini didasari oleh pengakuan pelaku yang mengakui telah mengeksekusi korban di dalam mobil.
"Kami sudah memberikan keterangan lengkap kepada penyidik Denpom Lanal Banjarmasin, terkait kasus pembunuhan ini kita kawal bersama," ujar Pazri kepada awak media, Sabtu (29/3).
2. Pengakuan Pelaku dan Barang Bukti Mengarah ke Pembunuhan Berencana
Pazri menjelaskan bahwa pengakuan pelaku menjadi poin penting yang memperkuat dugaan pembunuhan berencana. Selain itu, barang bukti yang ditemukan juga mengindikasikan adanya perencanaan matang sebelum eksekusi. Meski demikian, motif di balik pembunuhan ini masih terus didalami oleh penyidik Denpomal Banjarmasin. Pihak keluarga berharap agar motif tersebut segera terungkap secara jelas dan transparan.
"Yang lebih menguatkan adalah bahwa pelaku mengakui perbuatannya, pelaku mengeksekusi korban di dalam mobil. Kami cukup puas dengan penyidik berkaitan pasal yang dituduhkan kepada terduga pelaku," imbuh Pazri.
3. Korban Diduga Dieksekusi di Dalam Mobil yang Disewa
Fakta lain yang memperkuat dugaan pembunuhan berencana adalah adanya indikasi bahwa pelaku telah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum melakukan aksinya. Pelaku diduga menyewa mobil untuk mengeksekusi korban. Selain itu, pelaku juga membeli tiket pesawat dari Balikpapan menuju Banjarbaru dengan menggunakan identitas orang lain. Keluarga korban menyerahkan sepenuhnya proses autopsi kepada penyidik untuk mengungkap penyebab pasti kematian Juwita.
"Dari bukti sementara ini, kami yakin ini adalah pembunuhan berencana oleh oknum TNI AL. Untuk hasil autopsi nanti dari penyidik yang menyampaikan langsung," kata Pazri.
Kasus ini masih terus bergulir dan menjadi perhatian publik. Pihak keluarga berharap agar penyidik dapat bekerja secara profesional dan transparan, sehingga pelaku dapat dihukum setimpal atas perbuatannya. Masyarakat pun menantikan perkembangan selanjutnya dari kasus tragis ini.