Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Warisan Sejarah Mandalay Terancam

Gempa Magnitudo 7,7 Luluh Lantakkan Myanmar, Istana Mandalay Jadi Korban

Jumat kelabu, 28 Maret 2025, Myanmar diguncang gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,7. Bencana alam ini tidak hanya merenggut ribuan nyawa, tetapi juga mengancam kelestarian warisan sejarah bangsa, termasuk Istana Mandalay yang ikonik. Dampak kerusakan akibat gempa sangat signifikan, memicu penutupan sementara bandara internasional di Naypyitaw dan Mandalay, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters dan National Unity Government of Myanmar (NUG).

Istana Mandalay, saksi bisu kejayaan monarki Burma, kini menghadapi ancaman keruntuhan. Video yang beredar menunjukkan kerusakan parah pada sejumlah bagian penting istana, termasuk Menara Jam (Clock Tower), gerbang depan, dan Menara Peninggalan (Relic Tower). Bangunan bersejarah yang didirikan pada masa pemerintahan Raja Mindon (1857-1859) ini, dengan dinding sepanjang dua kilometer, menjadi simbol peradaban dan kebanggaan Myanmar.

Dampak Luas dan Upaya Penyelamatan yang Terhambat

NUG melaporkan lebih dari 2.970 bangunan dan 95 pagoda mengalami kerusakan akibat gempa. Situasi di lapangan semakin memprihatinkan dengan minimnya peralatan berat dan bantuan dari otoritas setempat. Warga Mandalay yang selamat terpaksa menggali reruntuhan bangunan dengan tangan kosong, berjuang menyelamatkan mereka yang terjebak di bawah puing-puing.

Jumlah korban tewas terus bertambah, mencapai lebih dari 1.600 jiwa. Upaya pencarian dan penyelamatan terkendala oleh keterbatasan sumber daya dan akses ke wilayah terdampak. Gempa ini menjadi pengingat akan kerentanan wilayah Myanmar terhadap bencana alam dan perlunya peningkatan kesiapsiagaan serta mitigasi bencana.

Kondisi Terkini dan Tantangan Pemulihan

Penutupan bandara internasional di Naypyitaw dan Mandalay menghambat masuknya bantuan dan tim penyelamat. Prioritas utama saat ini adalah memberikan pertolongan medis, makanan, dan tempat tinggal sementara bagi para korban selamat. Selain itu, upaya pemulihan jangka panjang akan membutuhkan investasi besar untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak dan melestarikan warisan budaya yang terancam.

Komunitas internasional diharapkan dapat memberikan dukungan kepada Myanmar dalam menghadapi krisis ini. Bantuan kemanusiaan, dukungan teknis, dan sumber daya keuangan sangat dibutuhkan untuk membantu negara ini bangkit kembali dari keterpurukan akibat gempa bumi.

Rincian Kerusakan Istana Mandalay

Berikut adalah daftar bagian Istana Mandalay yang mengalami kerusakan signifikan:

  • Menara Jam (Clock Tower): Runtuh sebagian, mengancam struktur keseluruhan.
  • Gerbang Depan: Mengalami kerusakan struktural yang parah, mempersulit akses ke kompleks istana.
  • Menara Peninggalan (Relic Tower): Runtuh sebagian, berpotensi merusak artefak berharga di dalamnya.

Kerusakan ini mengkhawatirkan karena Istana Mandalay bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga simbol identitas dan sejarah Myanmar. Upaya konservasi dan restorasi harus segera dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan warisan ini tetap lestari untuk generasi mendatang.

Dampak Penutupan Bandara Internasional

Berikut adalah dampak utama dari penutupan sementara Bandara Internasional Naypyitaw dan Mandalay:

  • Hambatan Bantuan Kemanusiaan: Menghambat pengiriman pasokan medis, makanan, dan peralatan penyelamatan ke wilayah terdampak.
  • Keterlambatan Tim Penyelamat: Menunda kedatangan tim penyelamat dari luar negeri, mengurangi peluang penyelamatan korban yang terjebak.
  • Gangguan Ekonomi: Mengganggu aktivitas bisnis dan perdagangan, memperburuk situasi ekonomi yang sudah sulit.

Dibukanya kembali bandara sesegera mungkin sangat penting untuk mempercepat upaya bantuan dan pemulihan di Myanmar.