Erosi Akibat Hujan Deras Sempat Lumpuhkan Jalur KA Ciamis-Manonjaya, Kini Kembali Beroperasi
Jalur Kereta Api Ciamis-Manonjaya Kembali Dibuka Setelah Ambles Akibat Erosi
Jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Ciamis dan Stasiun Manonjaya, tepatnya di KM 283+3/4 wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sempat mengalami gangguan akibat amblesan yang disebabkan oleh erosi tanah. Insiden ini terjadi pada hari Jumat (28/3) sekitar pukul 15.50 WIB. Curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut menjadi faktor utama penyebab terjadinya erosi yang berujung pada amblesnya jalur kereta.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan segera merespon kejadian ini dengan menerjunkan tim lapangan bersama dengan PT. KAI Daerah Operasi (Daop) 2 untuk melakukan penanganan darurat. Langkah-langkah mitigasi seperti pemadatan ballast dan penguatan badan jalan rel menggunakan cerucuk bronjong langsung dilakukan untuk menstabilkan jalur yang ambles.
"Setelah menerima laporan, kami langsung bergerak cepat bersama PT. KAI Daop 2 untuk melakukan perbaikan. Prioritas utama kami adalah keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal dalam keterangan resminya.
Proses perbaikan terus dilakukan hingga malam hari dengan fokus pada stabilisasi jalur menggunakan material pendukung. Selama masa perbaikan, perjalanan kereta api di lintas tersebut dihentikan sementara untuk memastikan keselamatan operasional. Penumpang yang terdampak dialihkan perjalanannya menggunakan bus sebagai alternatif transportasi.
"Kami berkoordinasi dengan KAI untuk menyediakan bus sebagai transportasi pengganti bagi penumpang yang perjalanannya terganggu. Sebanyak 18 penumpang dialihkan ke Stasiun Ciamis dan 15 penumpang lainnya ke Stasiun Banjar," jelas Risal.
Berkat kerja keras dan koordinasi yang baik antara DJKA dan PT. KAI Daop 2, jalur kereta api tersebut akhirnya dapat dilintasi kembali pada dini hari. Kereta Parcel Selatan relasi Bandung-Surabaya menjadi kereta pertama yang berhasil melintas dengan lancar, aman, dan terkendali setelah perbaikan selesai.
"Alhamdulillah, penanganan amblesan dapat dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi dengan baik. Kami mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat atas kerja kerasnya," kata Risal.
Saat ini, tim lapangan masih terus melakukan perbaikan tahap akhir pada badan rel. Meskipun jalur sudah dapat dilintasi, kecepatan kereta api dibatasi maksimal 20 km/jam untuk memastikan keselamatan. Diharapkan, perbaikan tahap akhir ini dapat segera diselesaikan sehingga operasional kereta api dapat kembali normal sepenuhnya.
Risal juga mengimbau kepada para pengguna jasa kereta api untuk selalu memeriksa kembali jadwal perjalanan mereka dan datang tepat waktu ke stasiun. Selain itu, ia juga mengingatkan para pemudik untuk senantiasa waspada dan menjaga barang bawaan selama perjalanan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran, untuk memeriksa kembali jadwal keberangkatan, datang tepat waktu, menjaga barang bawaan, dan mengikuti aturan serta arahan petugas," pungkas Risal.
Berikut adalah poin-poin penting dari kejadian ini:
- Penyebab: Erosi tanah akibat curah hujan tinggi.
- Lokasi: KM 283+3/4 antara Stasiun Ciamis dan Stasiun Manonjaya.
- Dampak: Gangguan perjalanan kereta api.
- Tindakan: Penanganan darurat oleh DJKA dan PT. KAI Daop 2.
- Hasil: Jalur kereta api kembali beroperasi dengan kecepatan terbatas.
- Imbauan: Masyarakat diminta untuk memeriksa jadwal perjalanan dan berhati-hati selama perjalanan.