Tragedi di Medan: Pria Ditangkap atas Kasus Penganiayaan Balita Hingga Meninggal Dunia

Medan Berduka: Balita Tewas di Tangan Kekasih Ibu

Kota Medan digegerkan dengan kasus kekerasan terhadap anak yang merenggut nyawa seorang balita berusia tiga tahun. ZI (37), seorang pria yang merupakan kekasih dari ibu korban, ditangkap oleh pihak kepolisian atas dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian tragis AYP. Penangkapan ZI dilakukan setelah polisi menerima laporan mengenai kecurigaan luka lebam pada jenazah korban.

Konferensi pers yang digelar di Polrestabes Medan menghadirkan ZI dengan mengenakan seragam tahanan berwarna oranye dan tangan terborgol. Postur tubuhnya yang tinggi dan berisi kontras dengan perbuatan kejinya terhadap anak yang seharusnya dilindunginya.

Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, insiden memilukan ini terjadi di kediaman pelaku yang berlokasi di Jalan Sei Kapuas, Kecamatan Medan Sunggal. Mirisnya, korban telah meninggal dunia tiga hari sebelum kasus ini dilaporkan ke pihak berwajib pada tanggal 27 Maret 2025.

"Kami menerima laporan pada tanggal 27 Maret 2025 terkait kecurigaan adanya luka lebam pada jenazah AYP yang berusia tiga tahun. Korban sendiri telah dimakamkan tiga hari sebelum laporan dibuat," ungkap Kombes Gidion.

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim forensik melakukan ekshumasi jenazah korban pada hari Jumat, 28 Maret 2025. Hasil autopsi mengungkapkan fakta yang mengerikan. Ditemukan luka memar di berbagai bagian tubuh korban, termasuk:

  • Dahi
  • Bibir
  • Lengan
  • Kelopak Mata
  • Punggung

Yang lebih parah lagi, pemeriksaan medis menunjukkan adanya kerusakan internal yang fatal. "Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa empedu korban pecah akibat kekerasan yang dialaminya," jelas Kombes Gidion.

Bukti-bukti yang terkumpul mengarah kuat pada ZI sebagai pelaku penganiayaan yang menyebabkan kematian AYP. "Kesimpulannya, terdapat kekerasan yang menyebabkan kematian pada korban. Oleh karena itu, kami mengamankan ZI, yang merupakan orang yang bertanggung jawab atas korban," tegasnya.

Kasus ini menjadi pengingat yang menyakitkan tentang pentingnya perlindungan anak dan bahaya kekerasan dalam rumah tangga. Pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif pelaku dan memastikan keadilan bagi korban. Masyarakat diharapkan dapat lebih peduli dan melaporkan segala bentuk kekerasan terhadap anak kepada pihak berwajib.