Jakarta - Pasar Senen, Jakarta Pusat, mengalami peningkatan aktivitas signifikan pada H-1 Lebaran 2025 (Idul Fitri 1446 Hijriah). Para pedagang bumbu giling merasakan dampak positif dari tradisi memasak hidangan khas Lebaran, terutama rendang dan opor. Permintaan terhadap bumbu-bumbu ini melonjak drastis dibandingkan hari-hari biasa di bulan Ramadan.

Ahmad (37), seorang pedagang bumbu giling di Pasar Senen, mengungkapkan bahwa penjualannya meningkat pesat. Sejak membuka lapaknya pukul 08.00 WIB, ratusan bungkus bumbu giling telah terjual. "Dibandingkan awal dan pertengahan Ramadan, hari ini luar biasa ramainya. Alhamdulillah, sudah lebih dari seratus kantong terjual," ujarnya, Minggu (30/3/2025).

Ahmad menawarkan berbagai paket bumbu giling dengan harga mulai dari Rp 5.000 per bungkus. Harga ini fleksibel, tergantung pada kebutuhan pembeli. "Minimal Rp 5.000, tapi ada juga yang beli Rp 10.000 bahkan Rp 30.000, tergantung jumlah yang mau dimasak," jelasnya.

Keunggulan bumbu giling yang dijual Ahmad adalah kualitas dan keasliannya. Ia meracik sendiri bumbu-bumbu tersebut dengan bahan-bahan yang didatangkan langsung dari Medan, Sumatera Utara. "Kami olah sendiri, bahannya langsung dari Medan. Jadi rasanya lebih otentik dan sedap," klaimnya.

Ita (51), seorang pembeli, mengaku selalu mengandalkan bumbu giling saat mempersiapkan hidangan Lebaran. Baginya, membeli bumbu giling jauh lebih praktis dan efisien dibandingkan membuat bumbu sendiri dari awal. "Lebih cepat dan praktis. Penjualnya juga sudah paham takaran bumbu yang dibutuhkan untuk berbagai masakan, jadi tinggal sebut saja mau masak daging berapa kilo," ungkap Ita.

Fenomena peningkatan permintaan bumbu giling menjelang Lebaran ini menunjukkan bahwa tradisi memasak hidangan khas Lebaran masih sangat kuat di masyarakat. Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh bumbu giling menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang sibuk dan ingin mempersingkat waktu persiapan masakan.