Panduan Lengkap Salat Idulfitri 1446 H: Waktu, Tata Cara, dan Sunnah yang Dianjurkan
Panduan Lengkap Salat Idulfitri 1446 H: Waktu, Tata Cara, dan Sunnah yang Dianjurkan
Umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, bersiap menyambut Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah, yang diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Salat Idulfitri merupakan ibadah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan dan menjadi simbol suka cita atas kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan.
Untuk memastikan pelaksanaan salat Idulfitri berjalan sesuai dengan tuntunan syariat, penting bagi setiap Muslim untuk memahami waktu pelaksanaan, tata cara, serta sunnah-sunnah yang menyertainya. Berikut adalah panduan lengkap mengenai salat Idulfitri:
Waktu Pelaksanaan Salat Idulfitri
Waktu pelaksanaan salat Idulfitri dimulai setelah matahari terbit dan sedikit meninggi, sekitar 15-20 menit setelah syuruq. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Jundub bin Sufyan:
"Nabi ﷺ biasa melaksanakan salat Idulfitri ketika matahari telah meninggi..." (HR. Al-Baihaqi)
Dengan demikian, pada tanggal 31 Maret 2025, salat Idulfitri diperkirakan dapat dilaksanakan antara pukul 06.00 hingga 07.00 waktu setempat, menyesuaikan dengan waktu terbit matahari di masing-masing wilayah di Indonesia.
Tata Cara Salat Idulfitri
Berikut adalah tata cara pelaksanaan salat Idulfitri yang lazim diikuti, merujuk pada panduan dari Kementerian Agama RI:
-
Niat: Imam dan makmum berniat salat Idulfitri dalam hati. Lafal niat (boleh diucapkan):
- أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا/إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
- Ushalli sunnatan li 'īdil fithri rak'ataini ma'mūman/imāman lillāhi ta'ālā.
- Artinya: "Aku niat salat sunnah Idulfitri dua rakaat sebagai makmum/imam karena Allah Ta'ala."
-
Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar bahu sambil mengucapkan Allahu Akbar.
-
Doa Iftitah: Membaca doa iftitah.
-
Takbir Tambahan (7 kali pada rakaat pertama): Setelah membaca doa iftitah, imam bertakbir sebanyak tujuh kali. Di antara setiap takbir, disunnahkan membaca tasbih:
- سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
- Subḥānallāh, wal-ḥamdu lillāh, wa lā ilāha illallāh, wallāhu akbar.
- Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
-
Membaca Surah Al-Fatihah: Setelah takbir ke-7, imam membaca Surah Al-Fatihah.
-
Membaca Surah Al-Qur'an: Imam membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an. Dianjurkan membaca Surah Al-A'la (Sabbihisma rabbikal a'la) pada rakaat pertama.
-
Rukuk, I'tidal, Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud, Sujud Kedua: Melakukan gerakan salat seperti biasa.
-
Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud kedua untuk melanjutkan ke rakaat kedua.
-
Takbir Tambahan (5 kali pada rakaat kedua): Pada rakaat kedua, imam bertakbir sebanyak lima kali. Di antara setiap takbir, disunnahkan membaca tasbih yang sama seperti pada rakaat pertama.
-
Membaca Surah Al-Fatihah: Setelah takbir ke-5, imam membaca Surah Al-Fatihah.
-
Membaca Surah Al-Qur'an: Imam membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an. Dianjurkan membaca Surah Al-Ghasyiyah (Hal ataaka hadiitsul ghasyiyah) pada rakaat kedua.
-
Rukuk, I'tidal, Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud, Sujud Kedua: Melakukan gerakan salat seperti biasa.
-
Tasyahud Akhir dan Salam: Melakukan tasyahud akhir dan salam.
Khotbah Idulfitri
Setelah salat Idulfitri selesai, dilanjutkan dengan khotbah Idulfitri. Khotbah biasanya terdiri dari dua bagian (dua khotbah). Pada khotbah pertama, khatib dianjurkan membaca takbir sebanyak sembilan kali, sedangkan pada khotbah kedua membaca takbir sebanyak tujuh kali. Khotbah Idulfitri berisi nasehat dan peringatan agar umat Muslim meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan mempererat tali silaturahmi.
Dengan memahami panduan ini, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan salat Idulfitri dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat, serta memaknai Hari Raya Idulfitri sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik.