Kisah Haru Ole Romeny: Nenek dan Sepak Bola Desa Membentuk Cinta untuk Garuda
Kisah Haru Ole Romeny: Nenek dan Sepak Bola Desa Membentuk Cinta untuk Garuda
Kecintaan Ole Romeny terhadap Indonesia ternyata berakar jauh lebih dalam dari sekadar panggilan membela tim nasional. Lebih dari sekadar kewajiban profesional, rasa cintanya pada Indonesia bersemi dari cerita masa kecil yang dituturkan sang nenek dan pengalaman menyentuh hati saat bermain sepak bola dengan anak-anak di sebuah desa. Dua gol yang dicetaknya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, termasuk gol ke gawang Australia dan Bahrain, semakin mengukuhkan posisinya di hati para penggemar sepak bola Indonesia.
Selebrasi golnya dengan tangan di bawah dagu saat melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 25 Maret lalu, menjadi simbol penghormatannya kepada sang nenek. "Semua gol yang saya cetak adalah untuk nenek saya. Dia alasan saya di sini," ungkap Romeny dengan haru usai pertandingan. Baginya, kemenangan tersebut bukan hanya miliknya, melainkan juga untuk seluruh rakyat Indonesia.
Warisan Nenek: Medan dan Masakan Indonesia
Sosok Helene Wilhelmina Degenaars, nenek Romeny, memegang peranan penting dalam menumbuhkan rasa cintanya pada Indonesia. Lahir di Medan pada tahun 1923, Helene Wilhelmina Degenaars menghabiskan masa kecilnya di sana sebelum pindah ke Belanda. Meskipun ibunda Romeny tidak lahir di Indonesia, sang nenek seringkali memasak masakan Indonesia dan menceritakan kisah-kisah tentang tanah airnya dengan penuh cinta. Cerita-cerita itulah yang membekas di benak Romeny dan tak pernah ia lupakan.
"Nenek saya lahir di Medan, tumbuh besar di sana, lalu pindah ke Belanda," kenang Romeny dalam sebuah wawancara. "Nenek sering memasak makanan Indonesia dan selalu bercerita dengan penuh cinta tentang negaranya. Saya tidak pernah melupakan cerita-cerita itu. Kalau nenek masih hidup, dia pasti akan sangat bangga."
Bukan Sekadar Darah, Tapi Pilihan Hati
Meski tidak memiliki darah Indonesia secara langsung, Romeny memilih untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) melalui proses naturalisasi. Keputusan ini didasari oleh kesetiaannya pada Indonesia, yang tumbuh dari latar belakang keluarga dan pengalaman pribadinya. Romeny resmi menjadi WNI setelah mengucapkan sumpah di KBRI London pada 8 Februari 2025. Naturalisasi yang ditempuh Romeny merupakan bentuk pengakuan negara atas pertalian sejarah dan budaya, kontribusi positif, dan keinginan kuat untuk menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Sentuhan Sepak Bola di Desa
Kunjungan pertamanya ke Indonesia pada November 2024, semakin memperkuat ikatan emosional Romeny dengan tanah air neneknya. Pengalaman bermain sepak bola dengan anak-anak di sebuah desa menjadi momen yang tak terlupakan. Ia melihat semangat dan keceriaan mereka dalam bermain sepak bola, meskipun dalam kondisi yang serba terbatas.
"Semuanya terasa tepat, jadi bagi saya itu terasa sangat cepat. Ketika saya melihat semua orang di Indonesia, saya langsung terpikat," kata Romeny.
"Dalam kunjungan itu, saya pergi ke sebuah desa miskin, di sana saya bermain sepakbola dengan sekelompok anak kecil. Sekarang saya menjadi pesepakbola profesional, tujuan terbesar saya adalah menginspirasi anak-anak," lanjutnya.
Momen tersebut menyadarkannya akan pentingnya sepak bola sebagai sarana untuk menginspirasi dan memberikan harapan bagi anak-anak. Sepak bola, bagi anak-anak Indonesia, bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan dan membangun mimpi.
Medan: Kota Multikultural dengan Budaya Batak yang Kaya
Medan, kota kelahiran nenek Romeny, merupakan kota multikultural dengan budaya yang kaya dan beragam. Budaya Batak, dengan berbagai sub-etnis seperti Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pakpak, dan Angkola, menjadi salah satu ciri khas kota ini. Keberagaman budaya ini turut membentuk identitas Indonesia dan memberikan warna tersendiri bagi kisah cinta Romeny pada tanah air.
- Budaya Batak: Salah satu budaya yang menonjol di Medan, dengan sub-etnis yang beragam.
- Multikultural: Medan adalah kota dengan perpaduan berbagai budaya.
- Kuliner: Nenek Romeny memperkenalkan masakan Indonesia kepada keluarganya.
Kisah Ole Romeny adalah kisah tentang cinta, warisan budaya, dan kekuatan sepak bola untuk menginspirasi. Lebih dari sekadar pemain sepak bola, Romeny kini menjadi simbol harapan bagi generasi muda Indonesia.