H-1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Malioboro Relatif Sepi: Pemudik Prioritaskan Kampung Halaman
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, suasana di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, terpantau lengang pada Minggu (30/3/2025). Berbeda dengan prediksi sebelumnya, volume kendaraan yang melintas di jantung kota tersebut justru mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan periode libur panjang Isra Mi'raj sebelumnya. Kondisi ini mengindikasikan bahwa mayoritas masyarakat lebih memilih untuk mudik dan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Yogyakarta, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Alvian Hidayat, menjelaskan bahwa situasional lalu lintas di Malioboro H-1 Lebaran terpantau terkendali dan cenderung sepi. "Sejauh ini situasinya normal, bahkan cenderung menurun. Hal ini dikarenakan masyarakat lebih memprioritaskan perjalanan ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. Minat masyarakat untuk berwisata relatif lebih kecil pada momen ini," ungkap AKP Alvian saat ditemui di Pos Pantau Lebaran Teteg.
AKP Alvian juga menambahkan perbandingan data antara arus lalu lintas saat ini dengan libur Isra Mi'raj lalu menunjukkan perbedaan yang signifikan. "Pada libur Isra Mi'raj, jumlah kendaraan yang melintas bisa mencapai 40.000 hingga 50.000 per hari. Namun, dalam sepekan terakhir, angka tertinggi yang tercatat hanya 35.000 kendaraan, dan selebihnya berada di bawah angka tersebut," jelasnya.
Untuk memantau dinamika lalu lintas secara berkala, pihak kepolisian melakukan penghitungan jumlah kendaraan setiap tiga jam sekali. Berdasarkan data pantauan, sekitar 4.000 hingga 6.000 kendaraan memasuki kawasan Malioboro melalui jalur Inna Garuda, sementara 2.000 hingga 3.000 kendaraan bergerak menuju Jalan Pasar Kembang.
"Kemarin, fokus pengawasan tertuju pada Malioboro, namun kondisi lalu lintas tetap terkendali. Pada malam minggu, tidak terjadi kemacetan berarti. Hanya terjadi perlambatan laju kendaraan karena padatnya lalu lintas, hal ini wajar karena banyak wisatawan yang ingin menikmati suasana Malioboro," imbuh AKP Alvian.
Agil, seorang wisatawan asal Bogor, menuturkan bahwa ia dan keluarganya sengaja mampir ke Yogyakarta sebelum melanjutkan perjalanan ke Solo. "Kami bertujuan ke Solo, tapi menyempatkan diri mampir ke Jogja untuk ngabuburit dan berencana melaksanakan Shalat Id di sini," ujar Agil.
Di sisi lain, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat bahwa exit tol fungsional Tamanmartani menjadi jalur favorit bagi para pemudik. Kombes Pol Yuswanto Ardi, Direktur Lalu Lintas Polda DIY, mengungkapkan bahwa volume kendaraan yang melintasi exit tol tersebut cukup tinggi. "Hari ini kami mencatat volume kendaraan tertinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya," kata Kombes Pol Yuswanto Ardi saat ditemui di Stasiun Tugu Yogyakarta pada Jumat (28/3/2024).
Menurut data yang dihimpun, jumlah kendaraan yang melintasi exit tol Tamanmartani mencapai 791 kendaraan per jam. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan volume kendaraan yang melintasi Gerbang Tol Prambanan di Kabupaten Sleman, DIY.
Mengingat kondisi lalu lintas yang masih terkendali, pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh pemudik dan wisatawan yang melintas di wilayah Yogyakarta untuk tetap berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelancaran dan keselamatan selama perjalanan. Situasi terkini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat lebih memprioritaskan perjalanan mudik untuk merayakan Lebaran bersama keluarga, sehingga berdampak pada penurunan volume kendaraan di kawasan wisata Malioboro.