Pergeseran Moda Transportasi Mudik di Labuan Bajo: Penurunan Pengguna Udara, Kenaikan Signifikan Angkutan Laut
Pergeseran Moda Transportasi Mudik di Labuan Bajo: Penurunan Pengguna Udara, Kenaikan Signifikan Angkutan Laut
Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur – Arus mudik Lebaran 2025 di Labuan Bajo memperlihatkan tren yang menarik, dengan pergeseran preferensi moda transportasi di kalangan pemudik. Data terbaru menunjukkan penurunan jumlah penumpang yang menggunakan Bandara Internasional Komodo, sementara terjadi lonjakan signifikan pada pengguna angkutan laut yang melalui pelabuhan-pelabuhan di wilayah tersebut.
Penurunan Aktivitas di Bandara Internasional Komodo
Menurut data yang dihimpun dari Bandara Internasional Komodo, terjadi penurunan jumlah penumpang selama periode H-10 hingga H-2 Lebaran 2025 (21-29 Maret 2025) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Juru Bicara Bandara Internasional Komodo, Marwa, mengonfirmasi bahwa bandara melayani total 20.234 penumpang, dengan rincian 10.429 penumpang berangkat dan 9.805 penumpang tiba.
Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun 2024, Bandara Komodo mencatat pergerakan 23.499 penumpang, terdiri dari 11.903 penumpang yang berangkat dan 11.596 penumpang yang tiba. Penurunan ini menunjukkan adanya perubahan preferensi atau faktor lain yang memengaruhi pilihan transportasi pemudik.
Penurunan paling signifikan terjadi pada H-2 Lebaran (29 Maret 2025), dengan hanya 1.635 penumpang tercatat, jauh lebih rendah dibandingkan 2.911 penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya. Suasana bandara pun tampak lebih lengang dari biasanya.
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penurunan ini adalah Hari Raya Nyepi di Bali. Penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai selama 24 jam mengakibatkan pembatalan penerbangan dari dan ke Bali, yang berdampak pada penurunan jumlah penumpang yang transit melalui Bandara Komodo.
Lonjakan Pengguna Angkutan Laut di Pelabuhan Labuan Bajo
Berbeda dengan Bandara Komodo, pelabuhan-pelabuhan di Labuan Bajo justru mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang yang menggunakan angkutan laut. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan sebesar 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Posko Angkutan Lebaran 2025 KSOP Labuan Bajo mencatat total 6.589 penumpang yang menggunakan angkutan laut selama periode 16-30 Maret 2025. Rinciannya, 2.810 penumpang tiba di Labuan Bajo, sementara 3.779 penumpang berangkat dari Labuan Bajo.
Para pemudik ini dilayani di dua pelabuhan utama di Labuan Bajo, yaitu Pelabuhan Marina Waterfront dan Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu. Sebanyak 23 kapal dari berbagai operator, termasuk PT Pelni, PT Dharma Lautan Utama, dan PT BLS, beroperasi untuk melayani kebutuhan transportasi laut.
Faktor Pendorong Perubahan
Pergeseran tren ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Harga tiket pesawat yang lebih mahal: Kenaikan harga tiket pesawat menjelang Lebaran dapat mendorong pemudik untuk mencari alternatif transportasi yang lebih terjangkau.
- Ketersediaan dan kapasitas angkutan laut: Peningkatan kapasitas dan frekuensi pelayaran dapat membuat angkutan laut menjadi pilihan yang lebih menarik.
- Konektivitas antar wilayah: Perbaikan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah dapat mempermudah akses ke pelabuhan dan meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan laut.
- Dampak Nyepi di Bali: Penutupan Bandara Ngurah Rai selama Hari Raya Nyepi memengaruhi lalu lintas udara dan mengalihkan sebagian penumpang ke moda transportasi lain.
Implikasi dan Antisipasi Masa Depan
Pergeseran ini memberikan implikasi penting bagi perencanaan transportasi di Labuan Bajo. Pemerintah daerah dan otoritas terkait perlu:
- Meningkatkan kapasitas dan fasilitas pelabuhan: Mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang angkutan laut dengan meningkatkan kapasitas dan fasilitas pelabuhan.
- Memperbaiki konektivitas darat: Memastikan akses yang mudah dan lancar dari dan ke pelabuhan.
- Menjaga keselamatan pelayaran: Meningkatkan pengawasan dan standar keselamatan pelayaran.
- Menawarkan pilihan transportasi yang terintegrasi: Mengembangkan sistem transportasi yang terintegrasi antara udara, laut, dan darat.
Dengan memahami tren dan mengambil langkah-langkah antisipatif, Labuan Bajo dapat memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik Lebaran di masa mendatang, serta memberikan pilihan transportasi yang beragam dan terjangkau bagi masyarakat.