Gempa Myanmar: Analisis Penyebab Kerusakan Parah dan Potensi Dampak di Kawasan

Analisis Mendalam Gempa Myanmar: Faktor-faktor yang Memperparah Dampak

Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang wilayah Sagaing, Myanmar, dan terasa hingga Thailand pada Jumat (28/3), memicu kekhawatiran akan potensi kerusakan dan korban jiwa yang besar. Meskipun Myanmar dikenal sebagai wilayah aktif secara seismik, gempa dengan kekuatan sebesar ini relatif jarang terjadi di wilayah Sagaing, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap potensi dampak yang dahsyat.

Posisi Geografis Myanmar: Titik Pertemuan Lempeng Tektonik

Myanmar terletak di zona kompleks pertemuan antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia. Profesor Joanna Faure Walker dari University College London (UCL) menjelaskan bahwa pergerakan horizontal lempeng-lempeng ini, meskipun menghasilkan gempa strike-slip yang umumnya tidak sekuat gempa di zona subduksi, tetap berpotensi menghasilkan gempa dengan magnitudo 7 hingga 8. Pergerakan lempeng tektonik ini menyebabkan tekanan yang terakumulasi di bawah permukaan bumi, yang pada akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa bumi.

Kedalaman Gempa: Faktor Penentu Tingkat Kerusakan

Salah satu faktor kunci yang memperparah dampak gempa Myanmar adalah kedalamannya yang dangkal. United States Geological Survey (USGS) mencatat bahwa episentrum gempa berada pada kedalaman hanya 10 kilometer. Kedalaman yang dangkal ini menyebabkan energi gempa tidak banyak teredam saat merambat ke permukaan, sehingga menghasilkan guncangan yang lebih kuat dan kerusakan yang lebih parah pada bangunan dan infrastruktur.

Roger Musson dari British Geological Survey menekankan pentingnya mempertimbangkan seluruh garis patahan, bukan hanya episentrum, dalam memahami penyebaran gelombang seismik. Energi gempa menyebar dari seluruh garis patahan, dan kedalaman yang dangkal berarti bahwa energi ini langsung menghantam permukaan dengan kekuatan penuh.

Kesiapan dan Infrastruktur: Tantangan Myanmar dalam Menghadapi Gempa

USGS memperkirakan bahwa jumlah korban jiwa akibat gempa Myanmar dapat mencapai antara 10.000 hingga 100.000 orang, dengan dampak ekonomi yang berpotensi mencapai 70% dari PDB negara tersebut. Perkiraan ini didasarkan pada data dari gempa sebelumnya, ukuran gempa, lokasi, dan tingkat kesiapan Myanmar secara keseluruhan.

Rendahnya frekuensi gempa besar di wilayah Sagaing, yang berdekatan dengan kota padat penduduk Mandalay, menyebabkan infrastruktur di wilayah tersebut kurang siap dalam menghadapi guncangan gempa yang kuat. Banyak bangunan yang tidak dibangun dengan standar tahan gempa, sehingga rentan terhadap kerusakan atau bahkan runtuh.

Gempa besar terakhir yang melanda wilayah Sagaing terjadi pada tahun 1956, yang berarti bahwa banyak bangunan yang ada saat ini tidak dirancang untuk menahan kekuatan seismik sebesar gempa yang terjadi baru-baru ini. Kurangnya kesiapan dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi tantangan besar bagi Myanmar dalam mengurangi dampak gempa.

Fokus Geografis Aktivitas Seismik: Pergeseran ke Wilayah Tengah Myanmar

Sebagian besar aktivitas seismik di Myanmar biasanya terkonsentrasi di wilayah barat negara itu. Namun, gempa kali ini terjadi di bagian tengah Myanmar, menunjukkan adanya pergeseran aktivitas seismik ke wilayah yang kurang siap menghadapinya. Pergeseran ini menimbulkan kekhawatiran baru tentang potensi risiko gempa di wilayah-wilayah yang sebelumnya dianggap relatif aman.

Kesimpulan

Gempa Myanmar merupakan pengingat akan kerentanan wilayah ini terhadap aktivitas seismik. Kombinasi dari posisi geografis yang berada di zona pertemuan lempeng tektonik, kedalaman gempa yang dangkal, kurangnya kesiapan infrastruktur, dan pergeseran aktivitas seismik ke wilayah tengah Myanmar, menjadi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap potensi dampak yang dahsyat. Upaya peningkatan kesiapsiagaan, pembangunan infrastruktur tahan gempa, dan pemahaman yang lebih baik tentang aktivitas seismik di wilayah ini sangat penting untuk mengurangi risiko dan melindungi masyarakat dari bencana gempa di masa depan.

Daftar Kata Kunci Penting

  • Gempa Myanmar
  • Sagaing
  • Lempeng Tektonik
  • Kedalaman Gempa
  • Kesiapan Gempa
  • Infrastruktur Tahan Gempa
  • Aktivitas Seismik
  • Korban Jiwa
  • Dampak Ekonomi
  • Zona Subduksi