Tragedi Nusa Penida dan Kontroversi Nyepi: Kilas Balik Peristiwa di Bali dalam Sepekan

Bali Sepekan: Sorotan dari Tragedi Hingga Toleransi

Pekan terakhir di bulan Maret 2025 diwarnai berbagai peristiwa di Bali, mulai dari kecelakaan laut yang merenggut nyawa turis asing, kepadatan arus mudik Lebaran, insiden petir yang menimpa nelayan, hingga kontroversi terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi. Berikut adalah rangkuman lengkapnya.

Tragedi di Perairan Nusa Penida: Kapal Wisata Terbalik, Turis Australia Meninggal

Perairan Manta Point, Nusa Penida, menjadi saksi bisu kecelakaan laut yang menimpa kapal wisata Sea Dragon. Insiden tragis ini menyebabkan seorang wisatawan asal Australia kehilangan nyawanya setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar. Dua warga negara asing lainnya mengalami luka-luka dan dievakuasi ke Griya Medika Nusa Penida. Sementara itu, korban selamat lainnya berhasil dievakuasi melalui Pantai Kelingking. Total 15 orang menjadi korban dalam peristiwa nahas ini, termasuk kapten kapal, seorang ABK, dua pemandu wisata, dan sebelas turis mancanegara.

Menurut keterangan KJP, sang kapten kapal, mereka bertolak dari Sanur dengan tujuan Manta Point untuk aktivitas snorkeling. Namun, takdir berkata lain, gelombang tinggi menerjang kapal di perairan Kelingking, mengakibatkan kapal terbalik. Aiptu Agus Widiono, Kasi Humas Polres Klungkung, menjelaskan bahwa faktor alam menjadi penyebab utama kecelakaan ini. Gelombang tinggi dan benturan kayu yang terbawa arus menyebabkan mesin kapal mati dan akhirnya terbalik. Pihak kepolisian memastikan bahwa seluruh penumpang telah dilengkapi dengan perangkat keselamatan standar, seperti rompi pelampung. Kasus ini masih dalam tahap investigasi oleh Polsek Nusa Penida.

Arus Mudik Lebaran Memadati Pelabuhan Gilimanuk

Menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana mengalami lonjakan arus mudik yang signifikan. Para pemudik harus rela menghabiskan waktu lebih dari enam jam untuk dapat menyeberang ke Pulau Jawa. Abiansyah, seorang pemudik asal Bondowoso, menceritakan pengalamannya terjebak antrean panjang di wilayah Hutan Cekik. Ridwan, pemudik lainnya, harus antre selama dua jam di buffer zone sebelum memasuki area pelabuhan.

Data dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang menunjukkan peningkatan signifikan jumlah pemudik yang meninggalkan Bali. Sejak 21 hingga 24 Maret 2025, tercatat 256.174 orang dan 44.834 kendaraan pribadi telah menyeberang ke Jawa. Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, membenarkan adanya peningkatan arus mudik yang cukup tinggi.

Tragedi di Pesisir Gilimanuk: Nelayan Tewas Tersambar Petir

Nasib tragis menimpa Suprianto, seorang nelayan asal Jembrana, yang tewas tersambar petir saat memancing bersama istrinya di pesisir Pantai Monumen Lintas Laut Gilimanuk. Peristiwa ini terjadi ketika cuaca mulai mendung dan gerimis. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, menjelaskan bahwa korban sempat mendapatkan pertolongan, namun nyawanya tidak tertolong. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pemancing, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem.

Kemeriahan Nyepi: Happy Salma Mengarak Ogoh-ogoh di Ubud dan Ragam Komentar Warga

Artis Happy Salma turut serta merayakan Hari Raya Nyepi dengan mengarak ogoh-ogoh mini bersama keluarga di Ubud. Momen kebersamaan ini dibagikan melalui akun Instagram pribadinya. Sementara itu, pawai ogoh-ogoh di Denpasar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing dan warga lokal. Beragam komentar muncul terkait ogoh-ogoh yang diarak, mulai dari kekaguman terhadap ukuran dan detailnya, hingga harapan untuk melihat ogoh-ogoh dengan desain yang lebih realistis.

Kontroversi Pelanggaran Nyepi di Kampung Loloan Memicu Reaksi

Pelanggaran terhadap pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Kampung Loloan, Jembrana, menjadi viral di media sosial. Video-video yang beredar menunjukkan aktivitas warga yang tidak sesuai dengan tradisi Nyepi, seperti bersepeda, berkendara motor, dan berjualan. Hal ini memicu berbagai komentar negatif dan menjadi perhatian serius berbagai pihak. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jembrana menggelar rapat koordinasi untuk menyikapi permasalahan ini. Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, mengajak semua pihak untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan menekankan pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama. Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, menyayangkan penyebaran video yang dianggap mengganggu kerukunan dan menegaskan akan menindak tegas anggota Polri yang melanggar aturan saat Nyepi.