Motor Terendam Banjir? Hindari Penyalakan Mesin untuk Cegah Kerusakan Fatal dan Biaya Perbaikan Mahal
Motor Terendam Banjir: Bahaya Menyalakan Mesin dan Biaya Perbaikan yang Mencapai Jutaan Rupiah
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia beberapa hari terakhir mengakibatkan kerugian materiil yang signifikan, tak terkecuali bagi para pemilik kendaraan bermotor. Kendaraan roda dua yang terendam banjir seringkali mengalami kerusakan parah jika pemiliknya memaksa menyalakan mesin setelahnya. Praktik ini, alih-alih menghidupkan mesin, justru akan memicu kerusakan yang jauh lebih besar dan menimbulkan biaya perbaikan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pemilik motor untuk memahami risiko dan langkah-langkah yang harus dilakukan jika motor mereka terendam banjir.
Saat air masuk ke ruang bakar mesin, komponen internal mesin seperti piston, ring piston, setang piston, dan poros engkol sangat rentan mengalami kerusakan. Mencoba menghidupkan mesin dalam kondisi ini, baik dengan starter elektrik maupun engkol, akan memaksa komponen-komponen tersebut bekerja di luar kapasitasnya, mengakibatkan gesekan yang berlebihan dan kerusakan permanen. Menurut Ferry dari Technical & Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, upaya menghidupkan mesin motor yang terendam air tanpa membuang air terlebih dahulu dari lubang busi akan memperparah kerusakan. Ia menegaskan bahwa masalah muncul bukan karena komponen mesin yang rusak, melainkan karena paksaan menghidupkan mesin tersebut. Kerusakan yang ditimbulkan bisa mengakibatkan kerusakan yang fatal, bahkan hingga menyebabkan crankcase jebol.
Biaya perbaikan akibat kerusakan mesin akibat terendam banjir bisa sangat fantastis. Sebagai contoh, untuk motor Yamaha NMAX Neo, penggantian piston saja membutuhkan biaya sekitar Rp 935.000. Namun, jika kerusakan telah mencapai crankcase, biaya perbaikan dapat melonjak hingga Rp 1.123.000, dan itu belum termasuk biaya jasa perawatan. Angka tersebut tentunya masih dapat bertambah, tergantung pada tingkat keparahan kerusakan dan jenis suku cadang yang diperlukan. Oleh karena itu, tindakan pencegahan jauh lebih efektif dan ekonomis daripada menanggung biaya perbaikan yang sangat besar.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan jika motor terendam banjir:
- Jangan coba menyalakan mesin. Tindakan ini merupakan langkah terpenting untuk mencegah kerusakan lebih parah.
- Evakuasi motor dari genangan air sesegera mungkin. Semakin lama motor terendam, semakin besar risiko kerusakan yang terjadi.
- Bongkar dan bersihkan komponen mesin. Periksa dan bersihkan komponen mesin yang terendam air, termasuk busi, saringan udara, dan karburator.
- Ganti oli mesin. Oli mesin yang terkontaminasi air harus diganti untuk mencegah kerusakan pada mesin.
- Konsultasikan dengan mekanik profesional. Setelah melakukan pembersihan, sebaiknya konsultasikan dengan mekanik profesional untuk mengecek kondisi mesin secara menyeluruh.
Kesimpulannya, mencegah kerusakan motor akibat terendam banjir lebih baik daripada mengobati. Dengan memahami risiko dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat meminimalkan kerugian dan menghindari biaya perbaikan yang mahal.