Air: Esensi Kehidupan Menurut Al-Qur'an dan Sains Modern

Air: Esensi Kehidupan Menurut Al-Qur'an dan Sains Modern

Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, sejak berabad-abad lalu telah menyingkap tabir misteri kehidupan dengan menyebutkan air sebagai asal mula segala sesuatu. Ayat-ayat seperti dalam Surat Al-Furqan (25:54) dan Al-Anbiya' (21:30) secara jelas menyatakan bahwa manusia diciptakan dari air, dan bahwa dari air pula segala sesuatu yang hidup dijadikan. Pernyataan ini bukan sekadar dogma agama, melainkan sebuah fakta yang kini dikonfirmasi oleh sains modern.

Konfirmasi Sains Terhadap Ayat Al-Qur'an

Dr. Zaglul An-Najjar, seorang pakar tafsir ilmiah Al-Qur'an, dalam karyanya Tafsir al-Ayat al-Kauniyyah fi al-Qur'an al-Karim, menjelaskan bahwa usia bumi diperkirakan mencapai 3,8 miliar tahun. Kehidupan di bumi mulai berkembang sekitar 800 juta tahun lalu, dimulai dengan tumbuhan sederhana sekitar 336 juta tahun lalu. Perhitungan ini didasarkan pada skala waktu bumi. Namun, Al-Qur'an juga mengingatkan bahwa perhitungan waktu menurut Allah SWT bisa berbeda, sebagaimana dinyatakan dalam Surat Al-Hajj (22:47) bahwa satu hari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.

Makhluk hidup pertama kali muncul di laut, kemudian secara bertahap merambah ke daratan. Proses ini dimulai dengan tumbuhnya vegetasi, diikuti oleh perkembangan hewan-hewan sederhana di laut yang kemudian beradaptasi untuk hidup di darat. Setelah terciptanya berbagai elemen alam, Allah SWT menciptakan manusia. Mengenai lokasi penciptaan manusia, apakah di surga di alam gaib atau di taman (al-jannah) di bumi, masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Ada yang berpendapat bahwa manusia diciptakan di surga di alam malakut, kemudian diturunkan ke bumi karena pelanggaran. Pendapat lain menyatakan bahwa manusia diciptakan di surga atau taman di planet bumi ini.

Air dalam Al-Qur'an: Lebih dari Sekadar Sumber Kehidupan

Kata "air" (al-ma') disebutkan sebanyak 63 kali dalam Al-Qur'an, menekankan signifikansinya yang luar biasa. Air bukan hanya asal mula kehidupan, tetapi juga sumber kehidupan bagi tumbuhan, hewan, dan terutama manusia. Manusia adalah makhluk yang paling bergantung pada air, karena sebagian besar komposisi tubuhnya terdiri dari air. Para ahli memperkirakan bahwa tubuh manusia terdiri dari sekitar 65% air, dengan rincian: otak (74,5%), otot (75,6%), darah (83%), ginjal (82,7%), dan tulang (22%).

Peran Vital Air dalam Ekosistem

Tanpa air, kehidupan di bumi tidak akan mungkin ada. Al-Qur'an dalam Surat Al-Baqarah (2:164) menegaskan hal ini dengan menggambarkan bagaimana Allah SWT menurunkan air dari langit untuk menghidupkan bumi yang kering, menyebarkan berbagai jenis hewan di bumi, dan mengatur perputaran angin dan awan. Ayat ini adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT bagi orang-orang yang berpikir.

Air adalah fondasi kehidupan, jembatan antara Al-Qur'an dan sains modern, dan pengingat akan kekuasaan serta kebijaksanaan Sang Pencipta. Memahami pentingnya air adalah kunci untuk menjaga keberlangsungan hidup di planet ini.

  • Komposisi Tubuh Manusia
    • Otak: 74,5%
    • Otot: 75,6%
    • Darah: 83%
    • Ginjal: 82,7%
    • Tulang: 22%

Kesimpulan

Air adalah elemen vital yang mendasari kehidupan di bumi. Al-Qur'an telah lama menyatakan hal ini, dan sains modern terus mengkonfirmasi kebenaran tersebut. Dari komposisi tubuh manusia hingga keberlangsungan ekosistem, air memainkan peran yang tak tergantikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghargai, melindungi, dan menggunakan air secara bijaksana demi keberlangsungan hidup di planet ini.