Pengabdian Tanpa Henti: Cucu Subarna, Garda Terdepan Kebersihan Kereta Api di Tengah Riuhnya Lebaran

Pengabdian Tanpa Henti: Cucu Subarna, Garda Terdepan Kebersihan Kereta Api di Tengah Riuhnya Lebaran

Stasiun Bandung, sebuah pusaran aktivitas tanpa henti, menjadi saksi bisu arus mudik Lebaran yang memuncak. Di antara ribuan penumpang yang bergegas, membawa serta kerinduan mendalam akan kampung halaman, seorang pria dengan seragam biru tampak begitu berdedikasi. Dialah Cucu Subarna, seorang petugas kebersihan kereta api, yang telah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun di stasiun ikonik ini.

Bagi Cucu, Lebaran bukan sekadar momen berkumpul bersama keluarga, menikmati hidangan khas di ruang tamu yang hangat. Selama enam tahun terakhir, ia dengan setia menjalankan tugasnya di tengah deretan gerbong kereta yang membutuhkan perhatiannya. Baginya, setiap gerbong yang bersih adalah cerminan dari tanggung jawabnya untuk memberikan kenyamanan bagi para pemudik.

"Sudah enam tahun saya merayakan Lebaran di stasiun," ungkap Cucu dengan nada tulus saat ditemui. Sebuah dedikasi yang jarang disadari oleh para penumpang yang hilir mudik.

Rutinitas hariannya dimulai sebelum mentari menyingsing. Begitu sebuah perjalanan kereta api berakhir, Cucu dan timnya segera bergerak cepat. Mereka membersihkan setiap sudut gerbong, mulai dari atap hingga bagian bawah rangka kereta. Sampah-sampah dikumpulkan, lantai dipel dengan cermat, dan jendela diseka hingga berkilau. Semua dilakukan dengan sigap, memastikan setiap detail diperhatikan sebelum kereta api kembali melanjutkan perjalanannya.

"Kami mencuci kereta setiap kali tiba, sebagai persiapan untuk keberangkatan berikutnya. Prosesnya meliputi pembersihan atap, rangka bawah, hingga toilet di dalam kabin kereta," jelas Cucu dengan rinci.

Selama periode sibuk arus mudik dan balik Lebaran, volume pekerjaan Cucu meningkat seiring dengan bertambahnya frekuensi perjalanan kereta api. Hal ini menuntutnya untuk bekerja lebih keras dan lebih efisien.

"Selama arus mudik, pekerjaan kami bertambah karena ada kereta api tambahan, seperti KA Lodaya tambahan dan KA Pasundan tambahan. Jika biasanya kami membersihkan lima rangkaian kereta, selama arus mudik ini bisa mencapai tujuh rangkaian," papar Cucu.

Namun, di balik semua tantangan itu, Cucu tetap merasa bersyukur. Baginya, pekerjaan ini bukan hanya sekadar sumber penghasilan, tetapi juga sebuah tanggung jawab mulia untuk memastikan kenyamanan perjalanan ribuan orang yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman.

"Setelah Lebaran, insyaallah baru saya mudik jika ada kesempatan. Tapi karena saya warga lokal, jadi memang jarang mudik. Pada Hari H, saya tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Tapi alhamdulillah, keluarga sangat mendukung dan memaklumi," ujarnya dengan senyum tulus.

Bagi Cucu, sukacita terbesar adalah ketika ia dapat mengantarkan para pemudik dengan selamat sampai tujuan. Sementara dukanya adalah ketika ia tidak bisa merayakan momen penting Lebaran bersama keluarga tercinta.

"Suka dukanya itu, ya sukanya bisa mengantarkan pulang yang mau mudik, dukanya ya tidak kumpul sama keluarga," pungkas Cucu, seorang warga Soreang, Kabupaten Bandung, yang telah memberikan kontribusi tak ternilai bagi kenyamanan perjalanan kereta api selama musim Lebaran.

Dedikasi Cucu Subarna adalah cerminan dari semangat pengabdian yang sejati. Di tengah hiruk-pikuk dan tuntutan pekerjaan yang berat, ia tetap setia menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati, memastikan setiap penumpang dapat merasakan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan mereka. Kisahnya adalah inspirasi bagi kita semua untuk menghargai setiap pekerjaan, sekecil apapun, karena setiap kontribusi memiliki arti penting dalam mewujudkan kebaikan bersama.

Daftar Pekerjaan Cucu Subarna:

  • Menyapu dan mengepel gerbong kereta.
  • Membersihkan sampah di seluruh area kereta.
  • Menyeka jendela hingga bersih dan bening.
  • Membersihkan toilet dan kabin kereta.
  • Memastikan seluruh area kereta bersih dan nyaman bagi penumpang.