Aksi Heroik Tim SAR: 38 Warga Ternate Selamat dari Banjir Bandang Berkat 'Pagar Hidup'
Aksi Heroik Tim SAR: 38 Warga Ternate Selamat dari Banjir Bandang Berkat 'Pagar Hidup'
Ternate, Maluku Utara - Sebanyak 38 warga dari empat kelurahan di Kota Ternate, Maluku Utara, berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan dari terjangan banjir bandang yang melanda wilayah tersebut. Operasi penyelamatan dramatis ini berlangsung di tengah kondisi cuaca ekstrem dan minimnya penerangan, menuntut strategi khusus dari tim penyelamat.
Banjir bandang, yang dipicu oleh hujan deras berkepanjangan sejak Minggu (30/3/2025) malam, merendam Kelurahan Sasa, Jambula, Gambesi, dan Rua di Kecamatan Pulau Ternate. Ketinggian air yang meningkat dengan cepat membuat puluhan warga terjebak di rumah-rumah mereka, termasuk anak-anak kecil.
Menghadapi tantangan medan yang sulit dan arus air yang deras, tim SAR gabungan menerapkan teknik penyelamatan unik yang disebut "pagar hidup". Metode ini melibatkan pembentukan barisan manusia yang saling berpegangan erat, menciptakan jalur aman bagi para korban banjir untuk dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
Pagar Hidup: Strategi Penyelamatan di Tengah Bencana
Dalam kondisi darurat seperti banjir bandang, ketika aksesibilitas terbatas dan risiko tinggi, "pagar hidup" menjadi solusi efektif untuk mengevakuasi korban. Teknik ini memungkinkan tim SAR untuk:
- Memandu korban: Memastikan korban tidak terseret arus dan tetap berada di jalur yang aman.
- Memberikan dukungan fisik: Membantu korban, terutama anak-anak dan lansia, untuk melewati genangan air yang dalam.
- Meningkatkan efisiensi evakuasi: Mempercepat proses evakuasi dengan membentuk rantai manusia yang terkoordinasi.
Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan bahwa timnya berhasil mengevakuasi 38 warga ke tempat yang aman berkat kerjasama dan strategi yang matang. Sebanyak 32 orang di antaranya diungsikan sementara ke gedung serbaguna kantor Basarnas Ternate.
"Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi warga dengan total 38 orang, dan dievakuasi ke tempat lebih aman," jelas Iwan Ramdani.
Kondisi Terkini dan Penutupan Operasi SAR
Memasuki Senin (31/3/2025) dini hari, intensitas hujan mulai berkurang dan genangan banjir secara bertahap surut. Pada pukul 02.50 WIT, situasi dinyatakan aman terkendali dan sebagian besar pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
"Hujan dan banjir sudah surut, maka operasi SAR selesai dan ditutup. Pukul 02.50 WIT, pengungsi sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing dengan kondisi aman terkendali," pungkas Iwan Ramdani.
Operasi penyelamatan ini menjadi bukti nyata dedikasi dan profesionalisme tim SAR gabungan dalam menghadapi bencana alam. Penggunaan teknik "pagar hidup" menunjukkan inovasi dan adaptasi tim dalam mengatasi keterbatasan di lapangan, demi menyelamatkan nyawa warga yang terdampak banjir bandang.