Cak Imin Imbau Calon Pekerja Migran Jakarta: Tingkatkan Inovasi, Jangan Jadi Beban Ekonomi

Jakarta diprediksi akan kembali menjadi magnet bagi para pencari kerja pasca-perayaan Idul Fitri 1446 H (2025). Menanggapi fenomena tahunan ini, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyampaikan pesan penting bagi para calon pendatang yang berencana mengadu nasib di Ibu Kota.

Cak Imin, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya persiapan matang bagi para pendatang. Ia berharap para pendatang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Jakarta. "Kita berharap siapapun yang diajak bergabung ke Jakarta benar-benar menyiapkan diri. Jangan pindah ke Jakarta tapi tidak bisa lebih inovatif," ujarnya usai melaksanakan Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Lebih lanjut, Cak Imin mewanti-wanti agar para pendatang tidak justru menjadi beban bagi Jakarta. "Jangan sampai pindah ke Jakarta tapi menjadi beban Jakarta. Tetapi sebaiknya bisa menjadi solusi ekonomi kita semua," tegasnya.

Imbauan senada juga sebelumnya disampaikan oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan tetap membuka pintu bagi para pendatang yang ingin mencari penghidupan di Jakarta setelah Lebaran. Namun, Pramono Anung menekankan bahwa para pendatang harus memiliki keterampilan dan kesiapan kerja yang memadai.

Untuk mendukung para pencari kerja, Pemprov DKI Jakarta berencana mengadakan bursa kerja (job fair) dan membuka Balai Latihan Kerja (BLK). Selain memberikan pelatihan keterampilan teknis, BLK juga akan menawarkan pelatihan bahasa asing seperti bahasa Korea, Jepang, dan Mandarin.

"Saya juga sudah meminta untuk diajari bahasa, bahasa Korea, bahasa Jepang, bahasa Cina. Salah satu handicap kita paling utama adalah di bahasa kalau kita berangkat ke luar negeri," kata Pramono, menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai modal untuk bersaing di dunia kerja.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memprediksi akan ada sekitar 10.000 hingga 15.000 pendatang yang akan masuk ke Jakarta setelah Lebaran 2025. Kepala Disdukcapil DKI Jakarta, Budi Awalludin, menjelaskan bahwa angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Berikut data jumlah pendatang ke Jakarta dalam beberapa tahun terakhir:

  • 2023: 25.931 orang
  • 2024: 16.207 orang
  • 2025 (Prediksi): 10.000 - 15.000 orang

Budi Awalludin juga mengingatkan para pendatang untuk mematuhi aturan administrasi kependudukan yang berlaku di Jakarta. Ia menekankan pentingnya pembaruan identitas kependudukan (KTP) sesuai domisili.

"Pastikan identitas kependudukan (KTP) sudah sesuai domisili. Jika belum, segera lakukan pembaruan agar ke depan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," imbaunya. Bagi pendatang yang berencana tinggal di Jakarta kurang dari satu tahun, diwajibkan untuk melaporkan diri agar tercatat secara administratif.

Selain itu, Disdukcapil juga mengimbau warga Jakarta yang kembali dari mudik untuk tidak membawa kerabat atau anggota keluarga ke Jakarta tanpa persiapan yang memadai. Persiapan yang dimaksud meliputi jaminan tempat tinggal, jaminan pekerjaan, dan kesiapan keterampilan yang dimiliki.

"Kami mengimbau agar warga Jakarta yang mudik tidak membawa kerabat ke Jakarta tanpa persiapan seperti jaminan tempat tinggal, jaminan pekerjaan, serta kesiapan skill yang dimiliki," pungkasnya.