Harapan Tunanetra Meruya di Open House Istana: Salaman dan Doa untuk Presiden Prabowo
Jakarta - Suasana Hari Raya Idul Fitri di Istana Negara terasa istimewa dengan kehadiran rombongan penyandang disabilitas tunanetra dari Meruya, Jakarta Barat, Senin (31/3/2025). Tiga belas individu dengan semangat tinggi menyempatkan diri untuk mengikuti open house yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Joko, seorang perwakilan rombongan berusia 40 tahun, mengungkapkan tujuan mulia kedatangan mereka. Lebih dari sekadar menikmati hidangan Lebaran, mereka membawa harapan tulus untuk bersalaman langsung dengan Presiden Prabowo dan menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri. "Kami datang dengan niat baik, Pak. Hanya membawa tongkat sebagai penuntun," ujarnya. Hadiah yang mereka bawa pun tak ternilai harganya, yaitu doa dan harapan agar Presiden Prabowo senantiasa sukses, sehat, dan mampu membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Doa mereka juga menyertai agar dalam menjalankan tugas negara, Presiden Prabowo selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Perjalanan mereka menuju Istana Negara, menurut Joko, berjalan dengan lancar. Setibanya di area Sekretariat Negara (Sekneg), mereka mendapatkan bantuan dan arahan dari petugas Paspampres yang sigap membantu. Hal ini menunjukkan perhatian dan aksesibilitas yang diberikan kepada seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, untuk berpartisipasi dalam momen penting seperti open house di Istana Negara. Kedatangan rombongan tunanetra ini menjadi simbol inklusivitas dan harapan di Hari Raya Idul Fitri.
Kehadiran mereka bukan sekadar kunjungan biasa. Ini adalah representasi dari semangat inklusi dan harapan masyarakat terhadap pemimpinnya. Mereka datang dengan membawa harapan, doa, dan semangat positif untuk Indonesia yang lebih baik. Open house yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo menjadi jembatan antara pemimpin dan rakyat, ruang di mana harapan dan doa bertemu.
Presiden Prabowo membuka open house Lebaran di Istana Negara sebagai wujud kedekatan dengan masyarakat. Acara dibagi menjadi dua sesi, pertama untuk para menteri dan pejabat negara, dan sesi kedua untuk masyarakat umum. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk merangkul semua lapisan masyarakat dan membuka diri terhadap aspirasi dan harapan mereka. Partisipasi aktif masyarakat, termasuk rombongan disabilitas tunanetra dari Meruya, membuktikan bahwa Istana Negara adalah milik seluruh rakyat Indonesia.
Berikut adalah poin-poin penting dari kedatangan rombongan disabilitas tunanetra:
- Tujuan Utama: Bersalaman dan mengucapkan selamat Idul Fitri kepada Presiden Prabowo.
- Harapan: Kesuksesan, kesehatan, dan kemampuan Presiden Prabowo dalam memakmurkan rakyat Indonesia.
- Bantuan: Mendapatkan arahan dan bantuan dari petugas Paspampres di area Sekneg.
- Simbolisme: Representasi inklusivitas dan harapan masyarakat terhadap pemimpin.
- Dampak: Memperkuat hubungan antara pemimpin dan rakyat.
- Acara: Mengikuti open house Lebaran yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo di Istana Negara.