PP Muhammadiyah Dukung Efisiensi Anggaran Pemerintah sebagai Upaya Pencegahan Korupsi
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, memberikan apresiasi terhadap langkah efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintahan saat ini. Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya sistematis untuk memberantas praktik korupsi, dimulai dari pencegahan pemborosan.
Haedar Nashir menyampaikan pandangannya usai menjadi Khatib Shalat Idul Fitri di Lapangan Trimulyo, Jetis, Bantul, DI Yogyakarta. Ia mengakui bahwa kebijakan efisiensi anggaran ini tidak lepas dari kontroversi. Namun, ia menekankan pentingnya melihat semangat yang mendasari kebijakan tersebut, yaitu semangat untuk menghentikan korupsi dari hulu hingga hilir.
"Saya pikir pemerintahan pak Prabowo dengan efisiensi pemborosan, biarpun ada kontroversi soal cara, tapi semangatnya adalah semangat menghentikan korupsi dari hulu ke hilir," ujar Haedar.
Haedar Nashir juga menyoroti bahwa pemberantasan korupsi adalah sebuah proses panjang yang memerlukan perubahan karakter bangsa. Ia menekankan pentingnya keteladanan dari para elite bangsa untuk memberikan dampak yang signifikan.
"Ini perjalanan panjang memang tapi kalau disertai dengan karakter, bangsa Indonesia, lebih-lebih elite bangsa untuk menunjukkan keteladanan ada hasilnya," tambahnya.
Sebelumnya, dalam pesan Idul Fitri yang disampaikannya, Haedar Nashir mengajak umat Islam untuk menjadikan momentum Idul Fitri sebagai pendorong perubahan positif. Ia menekankan bahwa ibadah Idul Fitri bukan hanya sekadar ritual, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, negara, hingga global.
"Ibadah memiliki tujuan dan makna, Idul Fitri kan terkait puasa tujuannya dibentuk pribadi yang taqwa," kata Haedar.
Ia menjelaskan bahwa taqwa bukanlah sekadar istilah atau jargon, melainkan sebuah komitmen yang harus tercermin dalam tindakan nyata. Di Indonesia, sumpah jabatan seharusnya menjadi pengingat bagi setiap pejabat untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Kalau dekat dengan Tuhan itu Insya Allah dirinya akan selalu waspada dia tidak akan berbuat menyimpang korupsi, kesewenang-wenang, menyalahgunakan jabatan, dan bertindak hal yang bertentangan dengan moral dan etika," jelasnya.
Haedar Nashir meyakini bahwa kesadaran akan pengawasan Tuhan akan menjadi kekuatan besar jika dihayati dengan sungguh-sungguh. Namun, ia mengingatkan bahwa jika ibadah hanya sebatas ritual tanpa diiringi perubahan dalam jiwa, pikiran, sikap, dan perilaku sehari-hari, maka tidak akan memberikan dampak yang signifikan.
Idul Fitri, menurutnya, seharusnya melahirkan relasi sosial yang peduli, mau berbagi, dan bertanggung jawab secara sosial, serta menebar rahmat bagi seluruh alam semesta.
Poin-Poin Penting:
- PP Muhammadiyah mendukung efisiensi anggaran pemerintah.
- Efisiensi anggaran dinilai sebagai upaya pencegahan korupsi.
- Pemberantasan korupsi membutuhkan perubahan karakter bangsa.
- Keteladanan elite bangsa sangat penting.
- Idul Fitri harus menjadi pendorong perubahan positif.
- Taqwa harus tercermin dalam tindakan nyata.
- Kesadaran akan pengawasan Tuhan adalah kekuatan besar.
- Idul Fitri harus melahirkan relasi sosial yang peduli dan bertanggung jawab.