Berkah Idul Fitri: Sukarya, Pedagang Mainan, Mengais Rezeki di Tengah Keramaian Masjid Istiqlal
Usai pelaksanaan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pemandangan riuh rendah tidak hanya diisi oleh silaturahmi dan kebahagiaan, tetapi juga oleh aktivitas ekonomi kecil. Salah satunya adalah Sukarya, seorang kakek berusia 65 tahun, yang menjajakan mainan anak-anak di pelataran masjid kebanggaan Indonesia ini.
Pantauan di Lokasi: Gerbang Al-Fattah Menjadi Titik Tumpu
Pada Senin (31/3/2025), terlihat Sukarya dengan sabar menawarkan dagangannya kepada para jemaah yang membawa anak-anak. Lokasinya strategis, di dekat gerbang Al-Fattah, salah satu pintu masuk utama Masjid Istiqlal. Mainan yang dijualnya sederhana, namun cukup menarik perhatian anak-anak: parasut plastik berwarna-warni.
"Saya bawa 30 mainan parasut ini, sekarang baru laku 6. Agak telat datang tadi," ujar Sukarya, sembari tersenyum ramah. Pengakuannya mencerminkan dinamika rezeki yang tidak selalu pasti, namun tetap disyukuri.
Sepi Pembeli Dibandingkan Tahun Lalu
Senada dengan Sukarya, Matsidi (30), seorang pedagang gulali kapas, juga merasakan hal yang sama. Ia langsung menuju Masjid Istiqlal setelah Salat Id, berharap meraup keuntungan dari keramaian. Namun, ia mengakui bahwa jumlah pembeli tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun lalu lebih ramai. Sekarang kurang, nggak kayak dulu. Laku 14, saya bawa 30. Orangnya banyak, tapi nggak jajan," keluh Matsidi. Perkataannya menggambarkan tantangan yang dihadapi para pedagang kecil di tengah perubahan perilaku konsumen dan dinamika ekonomi.
Semangat Pantang Menyerah di Hari Raya
Kisah Sukarya dan Matsidi adalah potret kecil dari semangat pantang menyerah para pedagang kecil di Indonesia. Di tengah keterbatasan dan persaingan, mereka tetap berusaha mencari rezeki halal, bahkan di hari raya Idul Fitri. Keramaian Masjid Istiqlal menjadi berkah tersendiri bagi mereka, sebuah peluang untuk menjajakan dagangan dan menghidupi keluarga.
Kehadiran mereka juga menambah warna tersendiri dalam suasana Idul Fitri di Masjid Istiqlal. Bukan hanya tentang ibadah dan silaturahmi, tetapi juga tentang perjuangan ekonomi dan harapan akan rezeki yang lebih baik.
Refleksi Ekonomi di Balik Gemerlap Idul Fitri
Kisah Sukarya dan Matsidi mengingatkan kita akan pentingnya memperhatikan nasib para pelaku ekonomi kecil. Di tengah euforia perayaan Idul Fitri, seringkali kita lupa bahwa masih banyak orang yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dukungan terhadap usaha kecil dan menengah (UMKM) menjadi krusial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Semoga di tahun-tahun mendatang, rezeki para pedagang kecil semakin melimpah dan Idul Fitri menjadi berkah bagi semua.