Menkeu Sri Mulyani Sambut Idul Fitri dengan Sholat, Open House di Istana, dan Ziarah ke Semarang
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengawali Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah dengan serangkaian kegiatan penting sebelum bertolak ke Semarang, Jawa Tengah, untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan melakukan ziarah kubur atau 'nyekar'. Rangkaian kegiatan tersebut mencerminkan keseimbangan antara kewajiban kenegaraan, tradisi keagamaan, dan nilai-nilai kekeluargaan.
Pagi hari, Senin (31/3/2025), Sri Mulyani melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Salahuddin yang terletak di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta Selatan. Ibadah ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan diri dan memohon keberkahan di hari yang fitri. Kehadirannya di masjid ini tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar Kementerian Keuangan.
Suasana khidmat terasa saat Sri Mulyani tiba di masjid sekitar pukul 06.40 WIB, didampingi oleh suami tercinta, Tonny Sumartono, serta anak dan cucu. Penampilan mereka serasi dalam balutan busana bernuansa putih, mencerminkan kesucian dan kebersihan hati di hari yang istimewa ini. Sri Mulyani tampak anggun dengan kerudung, tunik panjang, celana, dan sandal putih, sementara sang suami mengenakan baju muslim panjang, celana cokelat, dan peci hitam.
Sebelum memasuki masjid, Sri Mulyani dan suami sempat berbincang singkat dengan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, menunjukkan keakraban dan soliditas dalam lingkungan kerja. Setelah itu, mereka bersama-sama memasuki masjid dan dengan khusyuk mengikuti serangkaian ibadah shalat Idul Fitri.
Setelah menunaikan shalat Idul Fitri, Sri Mulyani dijadwalkan untuk menghadiri open house yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Kehadirannya di acara ini merupakan bentuk penghormatan dan dukungan terhadap kepemimpinan negara, sekaligus menjadi ajang silaturahmi dengan para pejabat dan tokoh penting lainnya.
"Insya Allah ke Istana, kan biasanya mulai jam 9. Nanti sebelum jam 9 mudah-mudahan bisa ke Istana," ujarnya sebelum bertolak menuju Istana Merdeka.
Setelah agenda kenegaraan selesai, Sri Mulyani akan langsung bertolak ke Semarang untuk memenuhi tradisi nyekar. Tradisi ini merupakan wujud penghormatan dan doa kepada leluhur serta keluarga yang telah berpulang. Melalui ziarah kubur, Sri Mulyani berharap dapat mengenang jasa-jasa mereka dan memohon keberkahan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Nyekar bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan momen penting untuk merajut kembali tali silaturahmi dengan keluarga besar di Semarang. Kesempatan berkumpul bersama sanak saudara di kampung halaman menjadi momen yang sangat berharga, terutama setelah kesibukan menjalankan tugas negara selama setahun penuh.
Kehadiran Sri Mulyani dalam shalat Idul Fitri di lingkungan DJP juga menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara pimpinan dan staf Kementerian Keuangan. Selain itu, kehadiran Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan jajaran Eselon I Kemenkeu menunjukkan solidaritas dan kebersamaan dalam menyambut hari kemenangan.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Sri Mulyani pada Hari Raya Idul Fitri ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi, yaitu keseimbangan antara kewajiban terhadap negara, tradisi keagamaan, dan ikatan kekeluargaan. Semoga semangat Idul Fitri membawa berkah dan kedamaian bagi kita semua.