Antisipasi Kepadatan, Tol MBZ Terapkan Buka Tutup Saat Hari Raya Idul Fitri

markdown Memasuki hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah, kepadatan lalu lintas di sejumlah ruas jalan tol menjadi perhatian utama. Guna mengantisipasi kemacetan yang mungkin terjadi, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC) bersama pihak kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa buka tutup di Jalan Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ).

Penerapan Buka Tutup Secara Situasional

General Manager Operasi dan Pemeliharaan PT JJC, Desti Anggraeni, menjelaskan bahwa kebijakan buka tutup ini diambil secara situasional, mempertimbangkan kondisi kepadatan lalu lintas yang terjadi. Langkah ini bertujuan untuk mengurai kepadatan kendaraan yang menuju arah Cikampek melalui Tol MBZ.

"Sebagai upaya mengurai kepadatan lalulintas di ruas jalan layang MBZ, atas diskresi kepolisian bersama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC) selaku pengelola ruas jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) kembali melakukan buka tutup pada akses masuk ruas jalan layang MBZ menuju Cikampek," kata Desti Anggraeni.

Buka tutup diberlakukan pada akses masuk Tol MBZ dari arah Kalimalang (JORR E Km 46+200), Jatiasih (JORR E Km 45+200), dan dari Tol Jakarta-Cikampek Km 10 arah Cikampek. Kendaraan yang terdampak pengalihan ini diarahkan untuk menggunakan jalur Tol Jakarta-Cikampek eksisting.

"Melakukan buka tutup secara situasional yaitu akses masuk dari Kalimalang Tol JORR E Km 46+200, Akses Jatiasih Tol JORR E Km 45+200 dan Akses Tol Jakarta-Cikampek Km 10 Arah Cikampek. Karena adanya kepadatan lalu lintas pada pertemuan off ramp ruas jalan layang MBZ dan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting pada Km 48," jelasnya.

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Halalbihalal

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memprediksi adanya potensi lonjakan arus balik setelah pelaksanaan ibadah salat Id dan kegiatan halalbihalal. Hal ini disampaikan setelah pengecekan kesiapan melalui video conference di Mapolda Metro Jaya.

"Biasanya ini juga akan ada lonjakan pas kegiatan halalbihalal, akan terjadi lonjakan baik di hari H, H+1 ini biasanya masih ada," kata Jenderal Sigit.

Merespon prediksi tersebut, Kapolri menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas, termasuk contraflow, one way lokal, dan one way nasional. Meskipun kebijakan one way telah dinormalkan, opsi rekayasa lalu lintas tetap disiagakan untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

Imbauan dan Persiapan Menghadapi Arus Balik

Kapolri juga menyampaikan bahwa diperkirakan masih ada sekitar 20% masyarakat yang belum kembali ke Jabodetabek setelah mudik Lebaran. Angka ini menjadi perhatian khusus dan memerlukan antisipasi yang matang dari seluruh pihak terkait.

"Dari prediksi 2,1 juta masyarakat yang akan mudik saat ini masih tersisa 20 persen," ucapnya.

Diharapkan dengan adanya rekayasa lalu lintas yang situasional dan persiapan yang matang dari pihak kepolisian dan PT JJC, kepadatan lalu lintas selama periode libur Lebaran dan arus balik dapat terkelola dengan baik, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman.

Rangkuman Tindakan Antisipasi:

  • Penerapan buka tutup di Tol MBZ secara situasional.
  • Pengalihan arus lalu lintas ke Tol Jakarta-Cikampek eksisting.
  • Peningkatan kewaspadaan dan persiapan rekayasa lalu lintas (contraflow, one way).
  • Antisipasi lonjakan arus balik setelah halalbihalal.

Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurai kepadatan lalu lintas dan memberikan kelancaran bagi para pengguna jalan selama periode libur Lebaran.