Cabawan: Potret Kampung Warteg yang Bertransformasi Saat Lebaran
Di balik gemerlap bisnis warung tegal (warteg) yang menjamur di berbagai kota besar, tersimpan sebuah kisah unik dari sebuah perkampungan di Tegal, Jawa Tengah. Kampung Cabawan, yang lebih dikenal sebagai 'Kampung Warteg', menyajikan pemandangan kontras: rumah-rumah megah yang tampak lengang di hari-hari biasa, namun mendadak hidup dan dipenuhi kemewahan saat momen Lebaran tiba.
Fenomena ini menjadi ciri khas yang membedakan Cabawan dari perkampungan lainnya. Saat hari raya Idul Fitri menjelang, arus balik 'juragan warteg' dari berbagai penjuru kota memenuhi jalanan kampung. Mobil-mobil mewah keluaran terbaru, dengan plat nomor dari berbagai daerah, berjejer rapi di area parkir dan sepanjang jalan, menandakan kembalinya para perantau yang sukses mengadu nasib di bisnis kuliner.
Salah satu potret sukses dari Kampung Cabawan adalah kisah Untung Arifin (48), warga RT 05 RW 2 Kelurahan Cabawan. Bersama istrinya, Murningsih (43), Untung adalah salah satu dari sekian banyak pengusaha warteg yang berhasil membangun bisnisnya di perantauan. Setelah 13 tahun berkecimpung di dunia kuliner, Untung kini mengelola Warteg Mandiri yang terletak di kawasan Tanjung Duren Timur, Jakarta Barat.
Ritual pulang kampung menjadi agenda rutin bagi Untung dan keluarga. Setidaknya, dua kali dalam setahun mereka menyempatkan diri untuk menjenguk sanak saudara dan berziarah ke makam leluhur. Momen Lebaran menjadi waktu yang paling dinanti, di mana mereka bisa berkumpul bersama keluarga besar dan merasakan kembali suasana kampung halaman. "Biasanya dua kali pulang setahun. Menengok keluarga atau ziarah dan Lebaran saja. Selebihnya di Jakarta," ujar Untung saat ditemui di kediamannya.
Selama ditinggal merantau, rumah-rumah mewah di Cabawan tidak dibiarkan kosong begitu saja. Para pemilik warteg mempercayakan perawatan rumah mereka kepada kerabat yang tinggal di kampung. Tugas mereka meliputi menyalakan dan mematikan lampu, serta menjaga kebersihan rumah setiap hari. "Kita minta tolong kerabat yang tinggal di kampung untuk merawat. Terutama menyalakan atau mematikan lampu rumah," jelas Untung.
Meski telah sukses dengan satu warteg, Untung mengaku belum berencana untuk mengembangkan bisnisnya lebih jauh. Ia merasa bahwa mengelola satu warteg saja sudah cukup memadai, dan tidak ingin menambah beban kerja yang berlebihan. "Saya punya cuma satu warteg saja sudah cukup. Kalau lebih dari satu kita repot," katanya.
Camat Margadana, Kota Tegal, Ary Budi Wibowo, membenarkan bahwa Kelurahan Cabawan memang identik dengan bisnis warteg. Menurutnya, sebagian besar warga Cabawan menggantungkan hidupnya pada bisnis warung nasi di luar kota. "Kenapa Kelurahan Cabawan identik dengan Warteg karena sebagian warga masyarakatnya berdagang warung nasi atau warteg di luar kota," kata Ary.
Ary juga menyadari bahwa rumah-rumah para pengusaha warteg di Cabawan cenderung sepi di hari-hari biasa. Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan rumah-rumah tersebut dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Ketua RT/RW, Babinsa, dan Babinkamtibmas. "Jadi, kita melakukan patroli menyasar ke rumah-rumah milik juragan Warteg," ujarnya.
Selain momen Lebaran, sebagian besar warga Cabawan juga menyempatkan diri untuk pulang kampung pada malam Jumat Kliwon. Kedatangan mereka bertujuan untuk berziarah ke makam leluhur. Pada hari tersebut, mereka biasanya tinggal di kampung selama 2 hingga 3 hari, sebelum kembali lagi ke perantauan.
Momentum Lebaran benar-benar menjadi ajang 'pamer' bagi para juragan warteg di Cabawan. Kendaraan-kendaraan mewah dengan plat nomor dari berbagai kota, seperti Jakarta (B), Bandung (D), Semarang (H), Surabaya (L), bahkan dari luar Jawa, memadati jalanan kampung, menciptakan suasana yang meriah dan semarak. "Moment Lebaran kita akan melihat kendaraan identitas berpelat B maupun D, A, H, L bahkan berpelat luar jawa mewarnai wilayah Kelurahan Cabawan," pungkas Ary.
Keberhasilan warga Cabawan dalam bisnis warteg menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kisah mereka membuktikan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah, kesuksesan dapat diraih di mana saja.
Daftar Tradisi Unik di Kampung Cabawan:
- Arus Balik Juragan Warteg: Fenomena kembalinya para pengusaha warteg dari perantauan saat Lebaran.
- Pamer Kendaraan Mewah: Ajang unjuk gigi kendaraan-kendaraan mewah dengan plat nomor dari berbagai kota.
- Ziarah Malam Jumat Kliwon: Tradisi berziarah ke makam leluhur pada malam Jumat Kliwon.
- Perawatan Rumah oleh Kerabat: Sistem penitipan dan perawatan rumah kepada kerabat selama ditinggal merantau.