Memahami Makna Mendalam 'Taqabbalallahu Minna Wa Minkum' dalam Tradisi Idul Fitri: Sejarah, Variasi, dan Cara Merespons
Menggali Esensi 'Taqabbalallahu Minna Wa Minkum': Ucapan Penuh Berkah di Hari Raya
Momen Idul Fitri tidak hanya diwarnai dengan silaturahmi dan hidangan lezat, tetapi juga dengan tradisi lisan yang kaya makna. Salah satu ucapan yang paling sering terdengar adalah "Taqabbalallahu minna wa minkum". Lebih dari sekadar formalitas, kalimat ini mengandung doa dan harapan yang mendalam, mencerminkan esensi spiritual dari perayaan kemenangan setelah sebulan berpuasa.
Sejarah dan Akar Tradisi
Penggunaan ucapan "Taqabbalallahu minna wa minkum" ternyata memiliki akar sejarah yang kuat dalam tradisi Islam. Sebagaimana dilansir dari Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq, praktik ini telah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabat. Mereka saling mengucapkan kalimat tersebut saat merayakan Idul Fitri dan Idul Adha. Hal ini menunjukkan bahwa ucapan ini bukan sekadar tradisi modern, tetapi memiliki landasan yang kuat dalam praktik keagamaan awal.
"Para sahabat Rasulullah SAW berjumpa dengan Hari Id (Idul Fitri atau Idul Adha), satu sama lain saling mengucapkan, 'Taqabbalallahu minna wa minkum'."
Riwayat ini, yang terdapat dalam Kitab Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Al Asqalani, menegaskan bahwa saling mengucapkan "Taqabbalallahu minna wa minkum" adalah bagian dari tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Makna dan Interpretasi
Secara harfiah, "Taqabbalallahu minna wa minkum" berarti "Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian." Ucapan ini adalah doa tulus yang dipanjatkan untuk diri sendiri dan orang lain, memohon kepada Allah SWT agar menerima semua ibadah yang telah dilakukan selama bulan Ramadan. Lebih dari itu, ucapan ini juga mengandung harapan agar Allah SWT melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada semua umat Muslim.
Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada dalam Ensiklopedi Adab Islam Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah menjelaskan pentingnya saling mendoakan, memohonkan keselamatan, dan mengucapkan selamat pada Hari Raya. Tindakan ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan, tetapi juga membawa kebahagiaan dan kegembiraan bagi semua orang.
Variasi Ucapan dan Respons yang Tepat
Seiring berjalannya waktu, ucapan "Taqabbalallahu minna wa minkum" mengalami perkembangan dan variasi. Berikut beberapa versi yang umum digunakan:
- Versi Singkat:
- Arab: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك
- Latin: Taqabbalallahu minna wa minkum
- Artinya: "Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian semua."
- Versi dengan Tambahan Doa:
- Arab: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ
- Latin: Taqabbalallahu minna wa minkum wa taqabbal ya karim
- Artinya: "Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan kamu semua, dan terimalah ya (Allah) Yang Maha Mulia."
- Versi dengan Menyebut Puasa:
- Arab: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ
- Latin: Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum
- Artinya: "Semoga Allah menerima kita dan kamu semua, puasa kita dan puasa kamu semua."
- Versi yang Lebih Panjang:
- Arab: تقبل الله منا و منكم صيامنا و صيامكم جعلنا الله وإياكم من العائدين و الفائزين كل عام و أنتم بخير
- Latin: Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum wa ja'alanallahu wa iyyakum minal aidin wal faizin kullu aamiin wa antum bi khair.
- Artinya: Semoga Allah SWT menerima ibadah (puasa) kita, Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang kembali (dalam keadaan suci) dan termasuk orang orang yang mendapatkan kemenangan, dan semoga Anda semuanya senantiasa dalam kebaikan setiap tahun.
Lalu, bagaimana cara menjawab ucapan "Taqabbalallahu minna wa minkum"? Jawaban yang paling tepat adalah dengan mengucapkan kalimat yang serupa. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Hawsyab bin Aqil RA, di mana Hasan Al Bashri membalas ucapan "Taqabbalallahu minna wa minka" dengan kalimat yang sama.
Kesimpulan
Ucapan "Taqabbalallahu minna wa minkum" adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi Idul Fitri. Lebih dari sekadar ucapan selamat, kalimat ini adalah doa, harapan, dan ungkapan persaudaraan yang tulus. Dengan memahami makna dan sejarahnya, kita dapat mengapresiasi tradisi ini dengan lebih mendalam dan mengamalkannya dengan penuh kesadaran.
Mari kita terus lestarikan tradisi "Taqabbalallahu minna wa minkum" sebagai bagian dari upaya kita untuk mempererat tali silaturahmi, meningkatkan keimanan, dan meraih keberkahan di Hari Raya Idul Fitri.